by

Dampak Covid-19, Nilai Ekspor Maluku Turun Drastis

AMBON,MRNews.com,- Sebagai dampak Pandemi Covid-19 yang membuat beberapa daerah menerapkan PPKM Mikro, membuat nilai ekspor Maluku turun drastis. Dimana ekspor Maluku pada Juni 2021 hanya mencapai US$ 0,30 juta berasal dari komoditi barang non migas.

Nilai ini turun sekitar 74,28 persen jika dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Mei 2021 yakni sebesar US$ 1,17 juta yang berasal dari komoditas non migas dari kelompok ikan dan udang berupa ikan tuna (fresh tuna whole), lobster, dan kepiting (live crabs).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Asep Riyadi katakan, ekspor Maluku Januari–Juni 2021 berasal dari komoditas non migas senilai US$ 10,32 juta berupa ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna ground meat, frozen tuna fillet), swordfish, live grouper, live baldchin groper, lobster hidup dan kepiting (live crabs) serta nutmeg (spice).

“Perbandingan nilai ekspor Januari–Juni 2021 terhadap periode yang sama tahun 2020 menunjukan penurunan sekitar 66,20 persen,” jelas Asep dalam keterangan persnya, Selasa (2/8).

Dikatakan Asep, pada Juni 2021, ekspor Maluku dilakukan ke negara anggota ASEAN dan negara Asia lainnya. Ekspor ke negara anggota ASEAN senilai US$ 0,07 juta ke Singapura dan US$ 1,75 ribu ke Malaysia.

“Ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia lainnya yaitu ke Jepang sebesar US$ 0,23 juta, merupakan ekspor terbesar pada periode ini,” tandas Asep.

Maluku kata dia, melakukan ekspor ke negara anggota ASEAN pada periode Januari– Juni 2021 yang terbesar menuju Vietnam senilai US$ 0,63 juta atau mengalami penurunan 68,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Pada kawasan negara Asia lainnya yaitu Tiongkok memiliki nilai ekspor tertinggi (US$ 4,06 juta) dengan kontribusi 39,33 persen dari total ekspor Maluku. Lalu diikuti Jepang dengan nilai ekspor sebesar US$ 2,36 juta atau alami peningkatan sebesar 74,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

“Sementara itu, ekspor menuju Amerika Serikat sebesar US$ 2,20 juta atau alami penurunan sekitar 25,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020,” pungkas Asep. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed