AMBON,MRNews.com,- BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kota Ambon menyalurkan bantuan 200 paket susu formula bayi untuk masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 di Kota Ambon, Rabu (24/6).
Bantuan diserahkan langsung Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kota Ambon Allias Muin yang diterima Walikota Ambon Richard Louhenapessy di Balaikota.
Selain itu, diserahakan pula santunan jaminan kematian (SJK) senilai Rp 42 juta kepada tiga (3) orang ahli waris yang merupakan petugas kebersihan di Kota Ambon selaku peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Walikota pada kesempatan itu menegaskan, ditengah kondisi COVID-19, pemerintah tidak tinggal diam, tapi tetap bekerja. Dan hari ini, sebagai bagian dari pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan, telah dilakukan dua penyerahan bantuan dari BPJS kepada pemerintah kota (Pemkot) dan ahli waris keluarga korban peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Atas nama Pemkot, saya berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah bekerjasama dengan Pemkot selama ini yang semakin hari semakin baik. Saya juga turut berdukacita kepada ahli waris yang keluarganya telah meninggal sebagai peserta BPJS,” ucap Walikota.
Sehingga sesuai ketentuan perundang-undangan, kata dia, setiap warga negara yang bekerja dan meninggal, wajib mendapat santunan senilai Rp 42 juta per orang. Memang, nilai ini kalau dihitung dan dibandingkan dengan akal dan keinginan, tidak bernilai.
Tapi sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada para pekerja dalam komitmennya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, ini yang diberikan oleh pemerintah lewat BPJS kepada para korban kecelakaan dan meninggal.
“Nilai ini mungkin bagi sebagian orang kecil jika diukur dari kemampuan ekonomi keluarganya, tapi untuk orang yang biasa tentu sangat berarti karena diperuntukan untuk hal-hal produktif, bukan sebaliknya. Juga bantuan paket susu formula bayi sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang bayi ditengah pandemi COVID-19,” tukasnya.
Karena itu, dirinya berharap ahli waris dapat menggunakan uang itu sebaik mungkin guna memberikan nilai tambah sekaligus mendukung pengembangan perbaikan ekonomi keluarga di kota ini.
“Bisa dipakai membiayai hidup secara mandiri, membantu anak-anak sekolah, bukan beli pulsa dan sebagainya,” ingatnya. (MR-02)
Comment