AMBON,MRNews.com,- Plt Direktur PD Panca Karya Rusdy Ambon mengaku, kehadiran Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Bahtera Nusantara 02 bantuan pemerintah pusat yang tiba beberapa hari lalu di Ambon turut menjawab kebutuhan Tol Laut di kepulauan Maluku.
Kapal penyeberangan jenis roro ini dibangun dengan dana APBN tahun anggaran 2018-2019 senilai hampir Rp90 miliar, dan dalam waktu dekat ini akan diresmikan oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Menurut Rusdy, konektivitas antar pulau di Kepulauan Maluku membutuhkan kapal-kapal penghubung, baik kapal perintis maupun KMP. Sebelumnya, kendala Maluku selama ini adalah jumlah armada kapal dan frekuensi pelayaran kapal secara rutin dan tepat waktu.
“Kehadiran KMP Bahtera Nusantara 02 ini turut menjawab kebutuhan Tol Laut di Maluku. Artinya, untuk angkutan mobil, barang dan penumpang dari Ambon ke Banda dan Tual, dan sebaliknya sudah terjawab,” ujar mantan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Maluku tersebut di Ambon, Kamis (29/10).
Selanjutnya untuk mobilisasi orang dan barang ke Kabupaten Kepulauan Aru dan Kepulauan Tanimbar, kata dia, akan dilanjutkan dengan kapal fery ASDP lainnya.
“Dari Tual sudah ada kapal fery ASDP ke Dobo di Kabupaten Kepulauan Aru, dan ke Larat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Ada lagi yang dari Tanimbar ke Maluku Barat Daya dengan kapal fery dari ASDP dan PD Panca Karya. Jadi akses Tol Laut di Maluku perlahan sudah terjawab,” katanya.
Menurut dia, lintasan kapal dengan panjang 71 meter, lebar 14 meter dengan bobot 1500 GT (Gross Ton) itu akan melayari rute Ambon-Banda-Tual PP, sebagaimana ditetapkan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI.
Pihaknya berencana akan mengusulkan agar ditahun 2021, rute pelayarannya kapal roro ini ditambangkan ke Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Semoga di tahun 2021, rute pelayaran KMP Bahtera Nusantara 02 ditambahkan ke Saumlaki,” katanya.
Diakuinya, KMP Bahtera Nusantara 02 dipersiapkan untuk memperkuat pelayanan pelayaran di Provinsi Maluku.
“Ini merupakan kerja nyata Gubernur Maluku Bapak Murad Ismail dalam melobi pemerintah pusat karena salah satu visi besarnya ingin membuka keterisolasian dan konektivitas antar pulau di Maluku,” tandasnya.
KMP Bahtera Nusantara 02 memiliki kapasitas angkut 400 orang dan 29 unit kendaraan campuran (19 unit truk besar dan 10 unit kendaraan) dengan kecepatan percobaan 16 knot per jam.
Kapal ini memiliki reclining seat dan kelengkapan penting lainnya. Seperti kapal penumpang pada umumnya, kapal ini juga dilengkapi dengan ruangan beberapa kelas baik ekonomi maupun bisnis. (**)
Comment