AMBON,MRNews.com.- Puluhan karyawan Hotel The Natsepa dan Imperial Inn yang di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) bergabung dengan serikat buruh mendatangi DPRD Maluku melakukan aksi demonstrasi.
Ketua Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Provinsi Maluku, Yehezkiel Haurissa mengatakan, pemutusan hubungan kerja oleh Hotel The Natsepa dan Imperial Inn dilakukan secara sepihak.
“Apa yang dilakukan oleh manajemen Hotel The Natsepa dan Imperial Inn sangat tidak dibenarkan. Lucu, jika hanya bergabung dengan serikat buruh saja, para karyawan ini lalu di-PHK,” kata Yehezkiel Haurissa dalam orasinya, saat mengggelar aksi demonstrasi, di kantor DPRD Provinsi Maluku, Kamis (23/9).
Ditambahkan, bukan saja di-PHK namun para karyawan ini juga diintimidasi oleh pihak hotel. Dia curiga, ada banyak kejahatan yang terjadi di kedua hotel dimaksud.
“Kami akan membongkar semua kejahatan itu. Kami minta DPRD Provinsi Maluku tidak hanya diam. Karena berdasarkan pengalaman, ada banyak masalah terkait ketenagakerjaan, yang tidak mampu diselesaikan DPRD dalam hal ini Komisi IV,” tandas Yehezkiel Haurissa.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Maluku, Saudah Tuanakotta/Tethool mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi para pendemo, untuk kemudian ditindaklanjuti.
“Saat ini seluruh anggota DPRD Provinsi Maluku sementara menjalankan agenda reses ke dapil masing-masing,” akuinya.
“Memang ada beberapa anggota DPRD yang sudah kembali, karena ada rapat hari ini pukul 15.00 WIT, yang jelas kita akan menindaklanjuti aspirasi adik-adik,” ujar Saudah.
Dia berjanji, akan menyampaikan apa yang menjadi keluh kesah KSBSI bersama para karyawan Hotel The Natsepa dan Imperial Inn, saat rapat paripurna tutup buka masa sidang.
“Kami juga akan meneruskan aspirasi ini kepada komisi yang berkompeten, yakni Komisi IV, untuk kemudian memanggil pihak-pihak terkait, untuk meminta penjelasan,” demikian politisi Gerindra itu. (MR-01)
Comment