AMBON,MRNews.com,- Hasil koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat telah menunjukan kemajuan besar dalam pembangunan Ambon New Port yang terintegrasi dengan pelabuhan perikanan dalam satu kawasan di Pulau Ambon, Maluku.
Gubernur Maluku Murad Ismail menyebut, beberapa kondisi faktual yang menjadi alasan pertimbangan pembangunan Ambon New Port, yakni pertama, letak geografis Maluku yang strategis secara regional maupun internasional sebagai wilayah perbatasan dengan Australia, Timor Leste dan Papua Nugini.
Kedua, percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Indonesia Timur. Ketiga, mengurangi kesenjangan ekonomi. Keempat, meningkatkan akses ke pasar dan kelima, menciptakan peluang investasi baru dan lapangan kerja.
“Berdasarkan hasil studi kelayakan Bank Dunia, investasi yang dapat dikembangkan dengan hadirnya Ambon New Port antara lain, pertama, terminal kontainer domestik dan internasional. Kedua, pusat energi penyimpanan LNG dan pembangkit listrik, ketiga, pusat LIN,” sebut Gubernur.
Hal keempat diakui, Fish Market bertaraf internasional. Kelima, zona logistik dan industri. Keenam, proyek percontohan layanan Kapal Roro dan Kargo.
Gubernur lantas memberi apresiasi kepada pemerintah pusat (Pempus) melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dan menteri terkait yang telah memberi perhatian serius terhadap rencana pembangunan Ambon New Port dan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Mengenai kesiapan pemerintah daerah dalam pembangunan Ambon New Port dan Maluku sebagai LIN, Murad mengaku, sinkronisasi tata ruang rancangan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil telah selesai dilakukan.
Sementara terkait dukungan pembebasan lahan, Pemprov Maluku kata Gubernur, sementara menyiapkan panitia pembebasan lahan sekaligus akan melakukan penilaian secara menyeluruh terhadap lokasi pelabuhan perikanan yang terintegrasi dengan Ambon New Port seluas 300 hektar.
“Sebab itu, izinkan kami menetapkan lokasi kawasan pembangunan pusat LIN dan Ambon New Port antara Desa Waai dan Liang Kabupaten Maluku Tengah dengan luas kawasan 700 hektar,” bebernya saat hadiri rapat koordinasi perkembangan investasi Pelabuhan Kuala Tanjung, Proyek Pelabuhan Tanjung Carat di KEK Tanjung Api-Api dan Ambon New Port, melalui video conference yang diselenggarakan Kemenko Marves RI, Kamis (4/2) malam.
Hal lain yang juga telah dilakukan diakui Murad, yaitu pihaknya telah menyusun dokumen grand design Maluku sebagai LIN dan studi kelayakan yang telah selesai pada tahun 2020.
“Kami juga telah lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, PT. Pelindo IV dan Bank Dunia dalam rencana pembangunan Ambon New Port, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait rencana pembangunan Ambon New Port dan pusat LIN,” ujar Gubernur.
Dalam Rakor yang juga dihadiri Gubernur Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Menteri terkait, pimpinan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo IV, Pimpinan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia dan PT. Sarana Multi Infrastruktur secara virtual, Gubernur didampingi Sekda Kasrul Selang serta Kadis Kelautan dan Perikanan Abdul Haris. (MR-02)
Comment