MEDAN-MRnews Kementrian Perumahan Rakyat Republik Indonesia menyerahkan bantuan stimulan perumahan swadaya tahun 2013 kepada 426 warga kurang mampu yang memiliki rumah tidak layak huni di Kelurahan Belawan Sicanang,Kamis (27/9).Tujuan bantuan ini diberikan untuk mendorong masyarakat kurang mampu agar mau membangun rumah layak huni secara sendiri bukan dilakukan oleh orang lain.Program ini telah berhasil diterapkan di Kabupaten Nias dengan hasil sangat memuaskan.
Penyerahan bantuan ini dilakukan langsung Deputi Menteri Bidang Perumahan Swadaya Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Republik Indonesia Ir Jamil Anshari SH MM didampingi Asisten Deputi Perencanaan perumahan swadaya Ir Poltak Suibuea M.Eng, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Medan di halaman Kantor Kelurahan Belawan Sicanang.
Menurut Jamil,program ini telah dilaksanakan di Kabupaten Nias tahun 2012 untuk membangun 500 rumah layak huni.“Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan, tidak ada korupsi sedikit pun. Malah dana swadaya masyarakatnya cukup tinggi.Dengan demikian program ini dikatakan berhasil,”kata Jamil.
Atas dasar itulah,lanjut Jamil,Kemenpera tahun 2013 ini akan memberikan bantuan untuk 1.121 warga kurang mampu di Kabupaten Nias.Sedangkan Nias Utara mendapatkan bantuan untuk 154 warga kurang mampu.Jika ini berhasil kembali, maka Jamil berjanji bantuan yang diberikan akan ditambah lagi tahun berikutnya.“Insya Allah bantuan yang kita berikan untuk Nias tahun 2014 sebanyak 1.500 warga kurang mampu guna membangun rumahnya menjadi tempat tinggal layak huni,”ungkapnya.
Karena itulah Jamil berharap agar warga yang menerima bantuan di Kelurahan Belawan Sicanang ini bisa mengikuti keberhasilan warga kurang mampu di Kabupaten Nias. Karenanya, dia tidak mau warga Kota Medan, khususnya di kelurahan Belawan Sicanang ini sampai kalah. Apalagi Jamil mengaku Pelaksana Tugas Wali kota Medan Drs H Dzulmi Eldin S MSi adalah temannya.
“Jadi saya malu jika program ini tidak jalan di sini. Yang menjadi kata kuncinya apakah program ini disambut dengan baik atau tidak oleh warga disini. Kalau itu ceritanya, mari kita uji di tahun 2013 ini.Jika program ini berhasil, Insya Allah tahun 2014 bantuan yang kita berikan bisa dua kali lipat.Untuk itulah bapak dan ibu yang mendapat bantuan hari ini akan menjadi pioner atas keberhasilan program tersebut. Apalagi saya tahu di Kota Medan ini masih banyak rumah yang tidak layak” paparnya.
Selanjutnya Jamil berharap agar program ini berhasil di Kecamatan Medan Belawan. Berhubung bantuan yang diberikan terbatas, maka prioritas yang dibantu lebih dahulu adalah warga di Kelurahan Belawan Sicanang. Dia berharap untuk tahun ini, pembangunan rumah layak huni yang dilakukan mencapai 500 unit. Sedangkan besar bantuan yang diberikan Rp.7,5 juta dan Rp.15 juta, sesuai dengan kondisi rumah masing-masing.
“Jika masih kurang, maka kita tambah lagi. Sedangkan bagi warga kurang mampu yang belum mendapatkan bantuan akan kita data. Kita targetkan di kecamatan ini akan dibangun 1.000 rumah layak huni. Namun melihat kondisinya, saya yakin jumlah itu bisa lebih lagi. Mudaha-mudahan dalam tahun 2014 selesai. Dengan demikian sampai akhir jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tidak ada lagi rumah yang tidak layak huni,” tegasnya.
Agar program ini berjalan dengan baik, Jamil mengatakan perlu dilakukan pengawasan secara ketat. Untuk itu apabila ada orang maupun pihak yang macam-macam dengan program ini, Jamil minta kepada masyarakat segera melaporkannya kepada Danramil atau petugas Babinsa. Di samping itu untuk melakukan pendataan, telah ditunjuk Surveyor Indonesia. Artinya tidak dilakukan sembarangan, sebab pihak Surveyor dalam melakukan pendataan sangat berhati-hati sekali. Surveyor Indonesia punya tanggungjawab mutlak. Jika bantuan ini salah sasaran, mereka wajib kembakan uang.
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengucapkan terima kasih atas bantuan stimulan perumahan swadaya dari Kemenpera ini bagi warga kurang mampu. Untuk itu dia minta kepada camat,lurah dan kepala lingkungan untuk mengawasi program ini. “Jika dalam pelaksanaannya ditemukan kekurangan-kekurangan, maka camat harus melakukan inovasi dengan mencari donatur guna membantu pembangunan rumah layak huni,”ujar Eldin.
Diakui Eldin, program ini cukup relevan dengan tantangan yang dihadapi Kota Medan saat ini. Apalagi Medan adalah salah satu kota besar di Indonesia dengan jumlah penduduk dan urbanisasi yang tinggi.Dengan begitu secara alami menyebabkan meningkatnya permintaan kebutuhan akan perumahan berkualitas.
Ditambahkannya, solusi paling ideal untuk memenuhi kebutuhan rumah adalah dengan mengoptimalkan peran serta masyarakat melalui dana swadaya masyarakat dan juga kerjasama stakeholder dan pemerintah pusat. “Pemko Medan berkomitmen dan sungguh-sungguh untuk melakukan percepatan pembangunan perumahan bagi masyarakat secara berkelanjutan.Saya optimis program pembangunan perumahan di Kota Medan bis aberkembang lebih pesat lagi dengan dukungan penuh pemerintah daerah,pemerintah pusat dan masyarakat,”ungkapnya.
Bantuan ini diberikan secara simbolis kepada 10 orang warga. Bantuan diberikan dalam bentuk buku tabanas. Untuk pembangunan rumah, warga dibagi dalam kelompok. Satu kelompok berjumlah 11 warga kurang mampu. Untuk tahap pertama, dana yang bisa dicairkan sebesar 50 perrsen. Setelah pembangunan berjalan, pencarian tahap kedua dapat dilakukan. Warga yang berhak menerima bantuan benar-benar miskin dan memiliki rumah sendiri dibuktikan dengan surat tanah dan KTP.(Romulo Sinaga)