LUBUK PAKAM-MRnews
Sekitar 500 an warga yang menghadiri malam pertemuan masyarakat Lubuk Pakam cinta Deliserdang dengan Bupati Deliserdang Drs H Amri Tambunan, Minggu (22/9) di Gedung Medistra Lubuk Pakam dibalut rasa sedih yang mendalam. Pasalnya, Drs H Amri Tambunan dalam pidatonya dengan sejuk mengisahkan bagaimana ia harus berjuang keras membangun Deli Serdang dengan dana terbatas diawal kepemipinannya periode pertama pada April 2004. Betapa tidak, dengan suara bergetar tanda haru,Amri Tambunan bukan saja mengisahkan minimnya dana Pemkab ketika itu,tapi ia juga berpamitan dengan warga karena masa tugasnya akan berakhir.
Bahkan,gedung pertemuan yang dipadati warga terswebut sempat hening karena beberapa kalimat orang nomor satu Deli Serdang tersebut sempat terhenti dimana Amri Tambunan pun berupaya menahan kesedihan untuk berpisah.“Memang 10 tahun itu cukup lama, tapi seolah berlalu begitu cepat. Semua itu karena rasa kebersamaan kita selama ini begitu kuat untuk membangun Deli Serdang. Apalagi diawal kepemimpinan saya, kita tak punya apa-apa karena ketika itu dana alokasi umum (DAU ) hanya Rp 5 miliar untuk membangun kabupaten ini. Malah ketika itu banyak jalan dan jembatan penghubung yang kondisinya cukup parah. Mirisnya lagi, gedung sekolah kita hampir semuanya tidak layak sebagai tempat belajar, termasuk pelayanan kesehatan,”kata Amri Tambunan.
Meski demikian,semangat Amri Tambunan untuk membangun Deli Serdang tak pernah surut. Malah semangatnya semakin berkobar ketika warga Deli Serdang saling merapatkan barisan untuk sama-sama membangun daerah itu. Kemudian diakhir 2004, ia melahirkan program gerakan Deli Serdang Membangun (GDSM) yang ditopang tiga pilar kekutan yakni pemrintah, masyarakat dan pihak swasta. Setelah itu diluncurkan program “cerdas” ( percepatan rehabilitasi dan apresiasi terhadap sekolah ) dan ceria dibidang kesehatan.
“Dengan kedekatan dan kekuatan pemerintah dan masyarakat dapat menyatu, kita dapat melaksanakan percepatan pembangunan. Pemerintah pusat juga sempat tersentak ketika ahir 2006 saya berani memproklamirkan diri bahwa Deli Serdang bebas dari sekolah tidak layak pakai. Padahal, sebelum digulirkan konsep Cerdas, sekira 70 % sekolah dasar dari 621 sekolah kondisinya cukup memprihatinkan karena tidak layak sebagai tempat proses belajar mengajar,”jelasnya.
Apalagi,Amri Tambunan menyadari betapa pentingnya sarana pendidikan yang layak untuk anak bangsa sebagai generasi penerus. Sementara jika ingin memperbaiki seluruh sekolah dasar yang tidak layak pakai, dana pemerintah untuk itu tidak mencukupi. Kemudian pembangunan terus berlanjut dengan pembangunan jalan kabupaten dan jembatan.
Kata Amri Tambunan,percepatan pembangunan infra struktut jalan cukup membanggakan. Kalau sebelum GDSM panjang jalan kabupaten hanya 1.317 Km, tapi berkat partisipasi masyarakat kini telah terbuka ruas-ruas jalan kabupaten yang baru hingga panjanganya mencapai 3.272 Km.
Berhasilnya pembukaan jalan-jalan baru, sebut Amri Tambunan, karena tingginya partisipasi masyarakat yang dengan kerelaan hatinya memberikan sebahagian lahannya untuk pembukaan ruas jalan. Berdasarkan rekapketikitulasi Dinas PU,seluas 6 juta M2 lebih lahan masyarakat diberikan dengan cuma-cuma untuk pembangunan jalan.
Menurutnya,jika dinominalkan luas lahan yang diserahkan masyarakat untuk pembangunan jalan sesuai dengan NJOP-nya, partisipasi masyarakat khusus untuk infra struktur jalan mencapai Rp 215 miliar lebih.
“Hasrat saya,kiranya apa yang telah saya berikan ini dapat dijaga dengan baik sehingga ada kenangan bagi diri kalau saya dulunya pernah bersama-sama membangun Deli Serdang ini. Saya juga berharap agar kebersamaan diantara kita dapat terus berlanjut meski saya tidak lagi dalam posisi sebagai bupati. Atas nama pribadi dan keluarga saya mohon maaf karena sebagai manusia tak luput dari khilaf. Tapi ini akan menjadi kenagan indah buat saya kalau kita pernah bersama membangun kabupaten ini,”ucap Amri Tambunan dengan suara bergetar tapi sejuk,dan sesaat memejamkan mata.
Seketika suasan menjadi hening,warga yang hadir berubah menjadi haru dan sedih karena menyadari tak lama lagi Amri Tambunan akan mengakhiri tugasnya. Seperti pelukan Ramijah terhadap Ny Anita yang tak ingin lepas sembari meneteskan air mata saat berlangsung saling bersalaman.”Saya cukup sedih bu jika nanti kita harus berpisah,”ujar wanita ini sembari meneteskan air mata. Dengan berupaya tegar Ny Anita mengatakan,”Yakinlah, dengan kebersamaan,maka silaturrahmi kita tak akan putus”.
Pertemuan yang digelar Masyarakat Lubukpakam Cinta Deli Serdang tersebut juga menyematkan pakaian adat melayu kepada Bupati H Amri Tambunan dan Ketua TP PKK Ny Hj Anita Amri Tambunan. Tepuk tangan dan dukungan warga langsung bergemuruh ketika warga mendaulat Amri Tambunan, tak lama berselang Ny Anita menyerahkan sekuntum bunga kepada sang suami.(C.SIANTURI)