AMBON,MRNews.com,- Puluhan ribu warga kota Ambon hingga saat ini belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Padahal pemberlakuan e-KTP secara nasional sudah berlangsung lima tahun terakhir. Data itu diketahui Dukcapil Kota berdasarkan rekapitulasi dari pusat.
“Jumlah tersebut lumayan banyak. Mereka itu tercatat sebagai penduduk diatas 17 tahun atau yang sudah wajib memiliki KTP tetapi belum melakukan rekaman,” terang Plt Kadis Dukcapil Kota Ambon Hanny Tamtelahitu di Ambon, Selasa (7/2).
Diakuinya, desa yang warganya tercatat paling banyak belum melakukan perekaman e-KTP yaitu Desa Batumerah Kecamatan Sirimau. Karena memang dilihat dari populasi, merupakan wilayah paling banyak jumlah penduduknya di Ibukota Provinsi Maluku ini.
“Paling banyak di Batumerah karena penduduknya memang banyak. Sisanya tersebar di semua kecamatan di Kota Ambon. Tapi bukan saja warga penduduk diatas 17 tahun, ada juga pemilih pemula yang jumlahnya tidak sebesar warga wajib e-KTP,” jelas Hanny.
Dukcapil sebutnya, terus melakukan upaya untuk mendorong ribuan warga itu untuk melalukan perekaman. Termasuk sistem jemput bola massif dilakukan setelah aktivasi identitas kependudukan digital. Mengingat tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 sudah mulai berjalan tahun ini.
“Kami upayakan di tahun ini. Karena data itu kan kami dapat juga dari hasil rekapitulasi dari pusat sehingga diupayakan untuk harus kami menyelesaikan. Karena ini merupakan hak pilih masyarakat kota Ambon untuk Pemilu 2024,” terang Hanny.
“Jadi kita berupaya memang. Sudah ada agenda, setelah kita melakukan aktivasi identitas kependudukan digital, kita lanjutkan dengan jemput bola. Sudah dibuatkan jadwal untuk turun ke desa – desa,” sambungnya.
Diharapkan masyarakat menggunakan kesempatan ini untuk melakukan perekaman supaya dapat memperoleh KTP elektronik. Karena itu yang akan dipakai sebagai syarat utama untuk menggunakan hak pilih, setelah datanya teraktivasi secara digital.
“Memang kembali dari kesadaran masing masing. Yang banyak ini kan bukan penduduk pemula tapi penduduk sudah dewasa tapi belum melakukan perekaman sehingga e-KTP belum dikantongi,” harap Hanny.
Mengenai aktivasi kependudukan digital tambahnya, pencanangannya nanti akan diawali oleh Penjabat Walikota, Sekretaris Kota, pimpinan OPD, Asisten, Staf Ahli dan seluruh staf Pemkot Ambon. Aktivasi berkaitan KTP secara elektronik yang terintegrasi dengan lokasi TPS pemilih saat Pemilu.
“Yang utama kita lakukan dulu penyelesaian aktivasi bagi pimpinan kota dan staf, akan dilanjutkan ketika kita lakukan jemput bola. Otomatis pelayanan adiministrasi kependudukan itu juga kita sertakan aktivasi identitas kependudukan digital,” pungkasnya. (MR-02)
Comment