by

29 KUB Nelayan di Ambon Terima Bantuan Alat Perikanan

AMBON,MRNews.com,- Sebanyak 29 kelompok usaha bersama (KUB) pada lima (5) kecamatan di Kota Ambon menerima paket bantuan alat tangkap dan alat bantu penangkapan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui dana alokasi khusus (DAK) 2020.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon A.G Latuheru kepada beberapa ketua kelompok di aula pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Dusun Eri Negeri Nusaniwe Kecamatan Nusaniwe, Sabtu (23/1/2021).

Plt kepala dinas perikanan kota Ambon Febby Maail katakan, bantuan yang diterima 29 KUB berupa pancing tonda 10 paket, Gill Net 9 paket, jaring 10 paket dan Global Positioning System (GPS) 10 paket. Dimana untuk pancing tonda dan Gill Net dilakukan dengan metode pengadaan langsung oleh CV Hampar Raya, sedangkan jaring dan GPS dilakukan dengan cara swakelola.

Dirincikan Maail, 29 KUB tersebut antara lain penerima pancing tonda; KUB Salmaneti (Hutumuri), KUB Eri (Eri), KUB Saprea (Seri), KUB Hukurila II (Hukurila), KUB Anugerah (Leahari), KUB Burung Laut (Latuhalat), KUB Kalahatu Indah (Seilale), KUB Tuna (Kilang), KUB Cakalang (Naku) dan KUB Tiberias (Rutong).

Sementara penerima paket Gill Net; KUB Mata Bangka (Poka), KUB Kota Jawa (Rumahtiga), KUB Kuda Laut (Hunuth), KUB Make (Passo), KUB Kerapu (Waiheru), KUB Lateri (Lateri), KUB Hatukau Mandiri (Batumerah), KUB Camar 1 (Batumerah) dan KUB Wairuhu (Galala).

“Sedangkan penerima paket jaring dan GPS yakni KUB Sekawan (Batumerah), KUB Tuna Jaya (Batumerah), KUB Cakalang (Hukurila), KUB Prayen (Hutumuri), KUB Tabea (Hutumuri), KUB Salmaneti (Hutumuri), KUB Bakrois (Amahusu), KUB Mataru (Amahusu), KUB Huhate (Laha) dan KUB Milik Bersama (Laha),” beber mantan Sekdis Bappeda Litbang Kota Ambon.

Usai penyerahan bantuan, Sekkot A.G Latuheru menegaskan, bantuan ini tentunya sangat bermanfaat bagi peningkatan usaha dan kesejahteraan nelayan secara berkelanjutan. Sekaligus akan mendorong peningkatan ekonomi di kota Ambon. Karena itu, diharapkan dapat dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya.

“Bantuan ini jangan nanti selesai beriringan dengan selesainya tahun anggaran, tidak. Karena nanti satu kali bantuan ini kepada kelompok yang tadi sudah terima harapannya dia berkelanjutan. Artinya nilai pemeliharaan jadi ukuran pertama,” tandas Latuheru.

Dijelaskan, pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya masyarakat nelayan, mendorong
dibuatnya kelompok dan telah terbentuk dari 2018 yaitu 29 kelompok ini yang kemudian membuat proposal, diajukan ke pemerintah kota (Pemkot) dan Pemkot meneruskan proposal itu kepada KKP.

“Pilihan KKP ditahun 2020, kita dapat DAK penugasan berupa pancing tonda, Gill Net, jaring dan GPS. Intinya pasca ini, pemeliharaan. Misalnya semang ketinting, kalau ada bocor, upayakan tambal/didumpul. Begitu juga mesinnya. Lalu jaring, mungkin dapat ikan banyak dia robek/putus, segera perbaiki. Jangan tunggu tidak bisa dipakai. Itu artinya bantuan ini berkelanjutan,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed