AMBON,MRNews.com,- Direktur Aplikasi Informatika Pemerintahan Kemenkominfo, Bambang Dwi Hanggono menyatakan, Kota Ambon sampai saat ini belum masuk dalam 100 smart city (kota pintar). Namun diharapkan pada tahun depan, 2019 rencana atau target ini bisa terealisasi bahwa Ambon masuk menjadi 100 smart city. Memang tidak mudah, tetapi lewat usaha dan kerja keras bersama serta supporting anggaran pasti dapat terwujud.
Dimana smart city merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, membagikan informasi kepada publik dan meningkatkan kesejahteraan warga.
“Peran internet of things (IoT) dalam mewujudkan konsep smart city sangatlah vital. Perangkat IoT mampu mengirim informasi dan melakukan tindaklanjut melalui jaringan dengan campur tangan manusia yang minimal, sehingga mampu melakukan beragam fungsi secara otomatis. Contoh penerapan IoT yang sering ditemui dalam konsep smart city, yaitu smart lighting, smart parking, waste management, connected manhole dan smart electricity,” ujar Bambang dalam diskusi dan sharing penyusunan master plan smart city kota Ambon di lantai II Balaikota Ambon, Jumat (21/12/18).
Untuk menerapkan smart city di Indonesia oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon guna mengikuti jejak Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan kota lainnya, diakui ketua tim smart city dari Insitut Teknologi Sepuluh November (ITSN) Endroyono, tantangannya jelas ada dan rumit, yaitu harga perangkat yang tinggi dan sulit diperoleh, beberapa daerah belum membangun infrastruktur untuk kebutuhan IoT, anggaran untuk memenuhi kebutuhan membangun smart city sangat besar dan kesiapan masyarakat menerima perubahan ke arah digital.
Sementara itu, sekretaris dinas komunikasi, informatika dan persandian kota Ambon, Dominggus Watilette saat dalam laporannya mengatakan, untuk menuju pada Ambon smart city atau kota cerdas, perlu disusun dokumen perencanaan yang dinamakan master plan smart city untuk lima tahun kedepan sebagai pedoman dalam pengembangan smart city. “Hasil kajian masterplan smart city akan menjadi referensi bagi pemerintah kota untuk membangun berbagai sarana infrastruktur TIK baik dalam bentuk perangkat keras maupun pengembangan perangkat lunak,” papar Wattilete.
Diskusi dan sharing penyusunan master plan smart city kota Ambon sebutnya, sebagai bentuk implementasi peraturan Presiden nomor 95 tahun 2018 tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), sehingga pentingnya kehadiran stakeholder di Pemkot Ambon yaitu para assisten, staf ahli, pimpinan organisasi perangkat daerah beserta sekretaris atau kepala tata usaha.
Sebelumnya, sekretaris kota Ambon, A.G. Latuheru mewakili Walikota saat membuka kegiatan tegaskan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, memberikan dampak luar biasa bagi kehidupan masyarakat saat ini. Karenanya, Pemkot Ambon tidak menutup mata dalam menyambut kemajuan teknologi dimaksud, dengan menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu alat untuk menjawab kebutuhan maupun permasalahn masyarakat perkotaan yang semakin kompleks dan menyokong kinerja ASN.
“Tawaran konsep smart city menjadi salah satu solusi memperbaiki birokrasi dan mencapai tata kelola pemerintahan yang baik. Sehingga perlunya diskusi dan sharing soal penyusunan master plan smart city, dengan tujuan menciptakan integrasi, sinkronisasi dan sinergi antara perencanaan dan pengembangan smart city di tingkat pusat dan daerah, mendapat masukan terkait substansi menjadi bahan penyusunan master plan, serta mendorong proses pengembangan smart city yang efektif, efisien, inklusif dan partisipatif yang melibatkan seluruh perangkat daerah di lingkup Pemkot Ambon,” jelas Sekkot. (MR-02)
Comment