by

Rapid Tes Nenek di Ambon Positif Covid-19

-Kesehatan-1,018 views

AMBON,MRNews.com,- Meski swab test dari Labkes Kemenkes yang dikirim belum keluar, tapi dari Rapid test oleh tenaga medis terhadap nenek umur 70-an yang diisolasi di RS dr Latumeten Ambon menunjukkan positif Covid-19. Hanya memang akurasi kebenaran Rapid tes mencapai 80 persen sehingga perlu terkonfirmasi dengan swab.

Ketua harian gugus tugas pencegahan dan penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang katakan, yang bersangkutan sebelumnya pelaku perjalanan adalah warga kota Ambon. Perrnah ke Makassar dan kembali ke Ambon tanggal 14 Maret lalu. Sekembali, dia mengeluh badan lemas-lemas, dibawa ke dokter, kemudian dirontgen dan seterusnya.

Tanggal 30 atau 31 Maret lalu lanjutnya, oleh dokter disarankan untuk tes pakai Rapid test. Ternyata hasilnya reaktif, positif. Meski hasilnya positif, tapi secara medik hasil tes itu harus terkonfirmasi lagi dengan VCR.

“Sejauh ini pasien katong perlakukan sebagaimana pasien yang positif. Jadi di ruang isolasi, diperlakukan sama dengan pasien positif, sambil katong menunggu hasil spesimen swab testnya,” jelas Kasrul kepada awak media di kantor Gubernur Maluku, Sabtu (4/4/2020).

Spesimen pasien itu diakui Kasrul, sudah dikirim sejak kemarin. Pasien masih di RST (dr Latumeten), di ruang isolasi. Dirinya enggan membeberkan data lengkap pasien.

“Katong tunggu 1-2 hari ini. Pasiennya perempuan umurnya diatas 70 tahun. Sekarang yang bersangkutan masih di ruang isolasi RST. Jadi katong berlakukan dia sama dengan pasien positif,” tukas Sekda Maluku.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Maluku Meykal Pontoh tambahkan, hasil Rapid test memang positif. Artinya pasien tersebut kemungkinan sudah ada antibodi dan bisa diartikan sudah terpapar virus tersebut. Namun tingkat keakuratan Rapid test memang tidak seperti swab. Jadi masih sekitar 80 persen.

“Jadi masih bisa positif palsu tetapi bisa juga negatif palsu. Maka itu harus diperkuat lagi dengan swab. Karena kalau swab tingkat keakuratannya 92 persen lebih. Sehingga katong balom bisa menyampaikan bahwa dia positif. Belum terkonfirmasi. Kalau misalnya dia sudah positif tetapi tetap harus diperlakukan sebagai pasien yang positif. Artinya diisolasi dan sebagainya,” beber Pontoh. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed