by

Pertumbuhan Ekonomi Maluku 2019 Diproyeksikan Tetap Kuat

AMBON,MRNews.com,- Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Maluku tahun 2019 tetap kuat. Dimana ekonomi Maluku pada triwulan I 2019 diperkirakan masih akan tumbuh didorong permintaan domestik, utamanya persiapan menjelang pemilihan umum (Pemilu) Presiden-Wakil Presiden dan Pemilu legislatif.

“Selain itu, investasi bangunan di Maluku akan terus tumbuh seiring dengan realisasi proyek strategis nasional dan proyek multi-years lainnya,” kata kepala tim kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Teguh Triyono dalam rilisnya yang didapat media ini, Selasa (12/2/19).

Sementara, menurutnya, ekonomi Provinsi Maluku tumbuh menguat, ini tercermin pada pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) triwulan IV 2018 yang tercatat tumbuh 6,41 persen (yoy). Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh permintaan domestik dari konsumsi lembaga non profit melayani rumah tangga (LNPRT) dan konsumsi rumah tangga. Sedangkan investasi tetap tumbuh positif. Menguatnya ekonomi pada triwulan IV 2018 mendorong ekonomi Maluku secara keseluruhan tahun 2018 semakin solid dan tumbuh sebesar 5,94 persen (yoy), lebih tinggi dari tahun 2017 sebesar 5,82 persen (yoy).

Kinerja pertumbuhan ekonomi Maluku tahun 2018 juga diakuinya, masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen (yoy). Dari sisi pengeluaran, konsumsi swasta baik dari LNPRT dan rumah tangga mencatatkan pertumbuhan tinggi. Konsumsi LNPRT dan konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh masing-masing sebesar 5,54 persen (yoy) dan 4,11 persen (yoy) didukung oleh perbaikan pendapatan dan keyakinan konsumen serta terjaganya inflasi bahan pokok.

“Pelaksanaan kegiatan besar di Maluku selama triwulan IV 2018, seperti Pesparani dan Amboina International Bamboo Music Festival menjadi faktor pendorong naiknya konsumsi domestik. Sementara pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) tumbuh positif 4,85 persen (yoy) utamanya pada PMTDB bangunan seiring realisasi proyek infrastruktur di Maluku yaitu jembatan Wear Arafuru di Saumlaki dan pelabuhan Lantamal di Kota Ambon,” tandas Teguh.

Kuatnya permintaan domestik tambahnya, berdampak pada masih relatif tingginya pertumbuhan impor pada triwulan IV 2018 yang mencapai 4,30 persen (yoy) terutama didorong oleh impor barang modal dan bahan baku. Sedangkan ekspor mampu tumbuh 0,84 persen (yoy) setelah mengalami kontraksi sebesar 0,86 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Fasilitas kemudahan ekspor langsung komoditas hasil laut dari Ambon mampu meningkatkan kinerja perusahaan pelaku ekspor.

“Dari sisi lapangan usaha (LU), perbaikan domestik tercermin pada kinerja LU pengadaan listrik dan gas, pertanian, kehutanan, perikanan dan konstruksi. LU pengaadaan listrik dan gas mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,59 persen (yoy) pada triwulan IV 2018 atau lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,79 persen (yoy). Tingginya pertumbuhan pada LU pengadaan listrik dan gas didorong realisasi program pemerintah Maluku dan PT PLN wilayah Maluku-Maluku Utara untuk mengalirkan listrik ke seluruh wilayah Maluku,” tutupnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed