by

Dinkes Selalu Pendampingan & Pantau 40 Penderita HIV

-Kesehatan-131 views

AMBON,MRNews.com,- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, dr Wendy Pelupessy mengaku, memang tetap 40 penderita HIV di kota Ambon didalam pengawasan dan pendampingan Dinkes terutama Puskesmas. Artinya, mereka selalu dipantau untuk minum obat anti retroviral (ARV) secara teratur guna mengendalikan infeksi HIV. Sebab, dengan meminum ARV secara teratur, berarti tingkat penularan bisa lebih ditekan.

“Jadi selalu, masing-masing penderita selalu ada pendampingan dari Puskesmas dimana mereka berada. Yang jadi masalah, katong punya banyak itu karena teman-teman medis sering turun di lapangan karena kita berpikir harus turun ke komunitas-komunitas yang beresiko. Kalau katong dapat dalam kondisi HIV, berarti dengan minum obat ARV secara teratur maka masa hidupnya bisa lebih panjang,” tandas Wendy kepada media ini di Baileo Rakyat DPRD Kota Ambon, Senin (8/7/19).

Dirinya bersyukur, di tahun ini didapati rata-rata semua dalam HIV, tidak ditemukan kondisinya sudah AIDS. Padahal, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, ada dua atau tiga orang ditemukan sudah AIDS. Namun tahun ini temukan 40 orang itu dalam kondisi HIV. Dengan begitu, langkah antisipatif lebih cepat berarti mereka bisa berobat lebih cepat dan teratur, sehingga masa hidup mereka lebih panjang.

Pasalnya, setiap orang yang kena HIV sulit sembuh, hanya berobat dan rutin harus minum obat ARV secara teratur untuk memperpanjang hidupnya, dia pun beraktivitas seperti orang normal.

“Itu kalau penderita minum obat ARV secara teratur. Sebaliknya, kalau kita temukan dalam AIDS, berarti kemungkinannya masih lebih kecil dibandingkan orang-orang yang ditemukan awal. Makanya saya sangat mengapresiasi teman-teman di Puskesmas dan Dinkes yang betul-betul mereka menjangkau turun ke lapangan untuk di kelompok beresiko, mereka periksa. Jadi bukan orang yang datang tapi kita datangi kelompok-kelompok itu untuk memeriksa. Karena dia seperti fenomena gunung es, satu kena masih banyak yang menyebar ke bawah. Nah di kelompok beresiko ini, yang kita harus turun untuk menemukan itu,” tegas dia.

Pendampingan intens bagi penderita HIV tambahnya, tentu lebih banyak di Puskesmas karena itu tugas dan tanggungjawab dari Puskesmas, dimonitor oleh Dinkes. Namun untuk menekan atau mengurangi angka penderita HIV kedepannya adalah dengan berperilaku hidup sehat.

“Kita berperilaku hidup sehat menghindari faktor penyebab. Kita sudah tahu penyebarannya seperti apa? yaitu melalui hubungan seks, kemudian melalui transfusi darah dan sebagainya, harus menghindari itu. Maka berperilaku seks normal, setia kepada satu pasangan dan kalau mereka yang pelaku-pelaku seksual kita anjurkan agar mereka menggunakan kondom, disamping sudah berobat teratur,” demikian Wendy.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Rovik Affifudin meminta pemerintah kota (Pemkot) dalam hal ini Dinkes agar terus melakukan pantauan dan pendampingan terhadap 40 penderita HIV di kota Ambon. Sehingga mereka bisa tertangani dan merasa diperhatikan sebagai warga kota Ambon, tanpa pengecualian. Pasalnya, angka 40 terbilang sangat tinggi per Mei 2019 karenanya harus ditekan kedepan dengan berbagai cara dan intens mendorong perilaku hidup sehat untuk masyarakat. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed