by

Bukan Gubernur Tapi Wagub yang Sampaikan Permohonan Maaf, GMKI: Kami Tuntut Gubernur

-Maluku-499 views

AMBON,MRNews.com,- Dalam empat hari ini atau sejak Senin (24/8), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku terus didemo elemen pemuda dan mahasiswa dari sejumlah OKP/Ormas, dengan satu tuntutan utama, Pemprov harus meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Maluku terkait aksi joget saat HUT ke-75 di kantor DPRD Maluku 19 Agustus lalu yang mereka nilai tidak elok ditengah pandemi Covid-19.

Namun, dihari keempat gelombang protes Kamis (27/8), saat didemo GMKI Cabang Ambon, perwakilan Pemprov Maluku pun akhirnya minta maaf meski didepan para pendemo. Bukan Gubernur Maluku Murad Ismail atau Sekda Kasrul Selang, tapi Wakil Gubernur Barnabas Orno. Meski masih juga ditolak karena pendemo menuntut harus Gubernur.

“Saya hadir disini mewakili Pemprov Maluku dan ijinkan saya selaku orang tua menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang menurut anda hal itu salah,” ujar Wagub didepan pagar kantor Gubernur saat menemui pendemo.

Pemprov Maluku kata dia, berterima kasih atas partisipasi GMKI untuk melakukan aksi karena tindakan ini merupakan fungsi kontrol dari elemen masyarakat bagi pemerintah. Kritikan itu bukan saja dari GMKI namun sebelumnya sudah dilakukan OKP lainnya sebagai fungsi kontrol sehingga mewakili Pemprov Maluku meminta maaf.

“Setelah terjadi hal tersebut di kantor DPRD beberapa waktu lalu baru kita sadar bahwa kita hanya sebagai masyarakat biasa dan waktu itu saya juga berada disana sehingga saya atas nama Pemprov Maluku memohon maaf kepada anda dan seluruh masyarakat Maluku. Semoga kritik ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” tandas mantan Bupati MBD itu.

Menanggapi pernyataan Wagub, Ketua GMKI Cabang Ambon Almindes Syauta mengaku, banyak sekali didapatkan ada banyak intervensi dari beberapa pihak terkait aksi GMKI. Tapi itu tidak menyurutkan semangat untuk terus maju dan melakukan kritik keras bagi pemerintah yang dinilai lalai, inkonsistensi karena melakukan tindakan imoralitas.

“Kami berterima kasih atas hadirnya Wakil Gubernur Maluku menemui kami. Tapi kami tetap meminta agar ditemui Gubernur. Seandainya tidak ditemui, maka kami akan datang ke rumahnya (Gubernur) agar beliau dapat meminta maaf kepada seluruh masyarakat Maluku atas kejadian beberapa waktu lalu di kantor DPRD Maluku,” tandas Syauta.

Pihaknya kata Syauta, meminta agar Gubernur dan Wagub untuk tidak menahan ego dan meminta maaf langsung kepada masyarakat Maluku atas tindakan yang dilakukan dengan tidak memperhatikan protokol kesehatan itu. Sebab publik sudah antipati dan hilang kepercayaan kepada pemerintah.

Sebelumnya, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury dan Wakil Ketua DPRD Melkias Sairdekut juga sudah lebih dahulu meminta maaf kepada masyarakat Maluku melalui media massa terkait kejadian di rumah rakyat saat HUT provinsi. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed