AMBON,MRNews.com,- Vaksinasi massal kepada kelompok masyarakat rentan dan prioritas terus dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dibulan Ramadhan sebagai langkah pengendalian pandemi Covid-19.
Juru bicara (Jubir) Satgas penanggulangan Covid-19 Kota Ambon Joy Adriaansz mengakui, masyarakat tetap dapat menerima vaksin walau tengah berpuasa. Karena vaksinasi Covid-19 aman dan tidak membatalkan puasa, sebagaimana fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“MUI dalam fatwanya telah menegaskan vaksinasi Covid-19 tidak membatalkan puasa karena vaksin disuntikkan dan tidak melalui lubang tertentu pada manusia,” tandas Joy lewat pesan WAG, Kamis (22/4).
Meski vaksin tidak membatalkan puasa, namun penerima vaksin yang berpuasa kata dia wajib memperhatikan kondisi tubuh sesudah divaksin. Apabila merasa lemah, disarankan langsung beristirahat dan tidak memaksakan diri melakukan aktivitas berat.
“Sesudah divaksin apabila merasa lemah karena memang sedang berpuasa, segera beristirahat jangan dipaksakan untuk beraktivitas,” terang Kadis Kominfo-Sandi Kota Ambon.
Bahkan menurutnya, penting bagi semua calon penerima vaksin untuk selalu memperhatikan kondisi fisik sebelum vaksinasi, baik yang berpuasa maupun tidak. Karena ada tahapan screening yang harus dilalui guna memastikan kondisi fisik penerima vaksin.
“Sebelum vaksinasi baik dosis pertama maupun kedua, calon penerima di-screening awal untuk memastikan kondisi kesehatannya. Sebab itu, tubuh harus dalam kondisi fit dan istirahat cukup, serta menyantap makanan bergizi seimbang,” jelasnya.
Diingatkan, meski sudah divaksinasi masih ada resiko terinfeksi Covid 19, sehingga penerima vaksin harus tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan saat beraktivitas.
“Kemungkinan untuk terinfeksi Covid-19 tetap masih ada walau sudah di vaksin. Intinya harus tetap disiplin protokol kesehatan,” ingat mantan Lurah Waihoka itu.
Diketahui, hingga Rabu (21/4/21), tercatat sudah 30.564 warga kota Ambon disuntik vaksin yakni Lansia 8.215 orang, tenaga pendidik 7.209, tenaga kesehatan 3.937, aparat TNI/Polri 3.508, ASN 2.325, pegawai BUMN 2.309, pedagang 1.888, sopir 382, anggota DPRD 172, pelaku pariwisata & hotel 166, atlit 47, serta wartawan 41 orang. (MR-02/MC)
Comment