AMBON,MRNews.com,- Kawasan pemukiman padat penduduk di pasar Gambus Kelurahan Uritetu Kecamatan Sirimau Kota terbakar, sudah sepekan sejak kejadian, Senin (15/5).
Dua orang warga alami luka bakar, sementara satu lainnya meninggal dunia akibat kejadian naas tersebut. 103 Kepala Keluarga (KK) dengan 291 jiwa saat ini mengungsi di lantai II pasar Gotong Royong, sebab ada 110 unit rumah yang dilalap api.
Rencananya pemerintah kota (Pemkot) Ambon akan melakukan identifikasi terhadap rumah yang bersertifikat dan tidak di lokasi kebakaran. Namun hal itu nampaknya urung dilakukan sebab dipastikan seluruh rumah yang berada di pasar Gambus baik yang terbakar maupun tidak, sama sekali tidak memiliki sertifikat.
“Rumah rata-rata disitu tidak ada sertifikat, yah nggak usah diidentifikasi lagi, memang tidak ada yang bersertifikat,” tandas Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Selasa (23/5).
Sebabnya dengan tidak memiliki sertifikat rumah yang resmi maka dipastikan kata Wattimena, ratusan kepala keluarga (KK) di kawasan tersebut tidak akan mendapat dana stimulan membangun rumah dari pemerintah sebagaimana yang biasa terjadi sebelumnya sesuai aturan.
“Pasti. Kalau tidak memiliki sertifikat, tidak mungkin kita kasi dana stimulan kepada mereka untuk membangun rumah. Karena nanti dia mau bangun disitu lagi kan melawan aturan,” jelasnya.
Namun begitu tambah Wattimena, Pemkot tidak akan tinggal diam melihat kondisi korban kebakaran yang saat ini mengungsi di pasar Gotong Royong. Langkah penanganan selanjutnya akan coba dibicarakan dengan pihak-pihak terkait sehingga tidak terabaikan.
“Jadi untuk kebakaran di pasar Gambus, nanti kita akan bicarakan untuk penanganan selanjutnya seperti apa. Tapi yang pasti bila rumah yang terbakar tidak miliki sertifikat maka kita tidak akan bantu dana stimulan, nggak bisa,” pungkas Wattimena. (MR-02)
Comment