by

Rekonstruksi Kasus Bisnis Surat Genose Palsu Digelar Tertutup

AMBON,MRNews.com,- Direktorat penyidik Reskrimum Polda Maluku melakukan rekonstruksi atau reka ulang terhadap kasus bisnis pembuatan surat keterangan Genose Covid-19 palsu, Kamis (3/6).

Namun, proses rekonstruksi yang dipimpin Kabag Wasidik Ditreskrimum Polda Maluku AKBP Adolof Bormasa bersama sejumlah penyidik yang berlangsung di lantai II perkantoran airlines Bandara Pattimura Kota Ambon itu digelar tertutup tanpa bisa diliput media.

Sebelum rekonstruksi dimulai sekira pukul 17.00 WIT, empat tersangka digelandang menuju perkantoran airlines lantai II untuk mereka ulang perbuatan yang dilakukan.

Mereka diantaranya dua orang yang bekerja sebagai petugas Bandara Pattimura Ambon yakni R (26) dan M (38), serta tersangka R (49) dan H (34) yang adalah pegawai travel di Jalan AY Patty Ambon.

Keempatnya dibawa dengan mobil Avanza hitam, dikawal sejumlah anggota penyidik berpakaian preman. Branch Manager Angkasa Pura Support Septi dan Humas PT Angkasa Pura Aditya Narendra turut ikuti proses rekonstruksi.

Tertutupnya proses rekonstruksi disesalkan wartawan Net TV Bachtiar Heluth. Sebab kata dia, merugikan wartawan TV khususnya yang butuh dokumentasi atau video lengkap sedari awal adegan hingga selesai yang diperagakan para tersangka.

“Kita kan diminta hadir meliput oleh pihak Polda Maluku dan kita hadir karena tahunya terbuka. Padahal tiba di TKP digelar tertutup, tidak bisa diliput media. Bagi kami yang wartawan TV ini sangat dirugikan sebab kami butuh dokumentasi lengkap,” sesalnya.

Kurang lebih 35 menit reka ulang kasus tersebut tuntas dilakukan hanya pada satu titik dengan 18 adegan diperagakan empat tersangka yang dihadirkan.

“Sekitar 18 adegan yang diperagakan empat tersangka. Mulai dari proses travel, ada penumpang yang beli tiket di travel, kemudian dari pihak travel menunjukkan tempat untuk ambil tes Genose,” tandas Kabag Wasidik Ditreskrimum Polda Maluku AKBP Adolof Bormasa usai rekonstruksi.

Bormasa katakan, proses rekonstruksi pertama ini digelar tertutup semata hanya untuk kepentingan penyidikan. Serta diperlukan sterilisasi lokasi sehingga semua bisa berjalan lancar.

“Ini untuk kepentingan penyidikan. Lagipula teman-teman diatas (penyidik-red) itu perlu sterilisasi makanya dibatasi jumlahnya. Data dan dokumentasi kita akan diserahkan ke Kabid Humas, nanti teman-teman bisa dapatkan di beliau,” jelas mantan Kapolres Tanimbar itu. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed