AMBON,MRNews.com,- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menghimbau kepada masyarakat kota Ambon agar tidak risau dan khawatir berlebihan dan terpancing berita hoax terhadap pengeboran panas bumi atau Geothermal yang dilakukan PT. PLN di Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Pasalnya, pengeboran itu sama sekali tidak ada pengaruhnya dengan gempa bumi yang terjadi di Ambon dan sekitarnya sejak September 2019 lalu hingga kini. Terungkap dari penjelasan para ahli Geothermal ITB, UI dan Unpatti di depan pihak PLN Pusat dan DPRD Kota Ambon lewat diskusi dan dialog di kantor PLN Pusat-Jakarta, Rabu (15/1/2020).
“Penjelasannya sudah jelas, pengeboran Geothermal tak ada kaitan dengan gempa. Untuk itu atas nama Pemkot Ambon saya minta dan himbau agar masyarakat tidak risau akan isu yang berkembang. Tidak perlu khawatir berlebihan dan terpancing berita hoax,” himbau Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler usai memimpin rombongan Pemkot-DPRD Kota Ambon ke PLN Pusat mendengar paparan pakar Geothermal.
Dialog itu diakuinya, untuk menjawab berbagai isu yang beredar di masyarakat terkait dampak dari pembangunan proyek geothermal dalam hal ini PLTP. Adapun PLTP yang sementara dibangun di Negeri Tulehu tersebut belum berproduksi. “Proyek yang dibangun ini semata-mata untuk melayani kebutuhan listrik bagi masyarakat,” jelas Hadler.
Tak saja Pemkot, himbauan juga datang dari DPRD. Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono menghimbau masyarakat tetap tenang menyikapi setiap permasalahan dan isu yang tidak benar, termasuk sumber gempa bumi di Maluku yang “kabarnya” dari proyek pengeboran panas bumi di Tulehu. Sebab penjelasan para pakar Geothermal dari ITB, UI dan Unpatti sudah mengungkap fakta sebenarnya. Apalagi PLTP juga belum produksi.
“Paparan ilmiah para pakar dan pihak PLN dalam dialog di kantor PLN pusat, bahwa proyek pembangunan PLTP itu bukan sumber atau penyebab dari gempa bumi yang dirasakan hingga kini. Jadi isu yang berkembang selama ini ternyata keliru karena tidak terbukti. Sebab kalau berdampak pada gempa itu setelah berproduksi dan tentu itu dalam skala yang relatif kecil, sehingga tidak menimbulkan apa-apa,” ungkapnya. (MR-02)
Comment