AMBON,MRNews.com,- Dari total tujuh SPBU di kota Ambon, lima diantaranya mengikuti Program Langit Biru (PLB) Pertamina untuk memberi potongan harga khusus Pertalite sebesar Rp 1.400 per liter yakni SPBU Belakang Kota, SPBU Galala, SPBU Lateri, SPBU Wayame dan SPBU Kebun Cengkih.
“Lima SPBU yang mengikuti PLB ini, yakni SPBU Belakang Kota kawasan Slamet Riyadi, SPBU Galala, SPBU Lateri, SPBU Wayame dan SPBU Kebun Cengkih,” tandas SAM Retail Maluku Wilson Eddi Wijaya.
PLB yang diluncurkan Pertamina Papua Maluku, Minggu (14/3) di Kota Ambon kata Wilson, guna mendukung upaya pemerintah menciptakan udara bersih dan mendorong penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan.
“PLB mendorong masyarakat untuk memakai BBM yang ramah lingkungan. Mendapat dukungan penuh berbagai pihak, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ambon, akademisi, aktivis lingkungan, pengamat otomotif hingga paramedis,” ujarnya dalam rilis yang didapat media ini, Minggu (14/3).
Pasalnya penggunaan BBM Oktan Rendah seperti premium tidak hanya merusak mesin kendaraan, tetapi juga menyebabkan polusi udara. Dampaknya, kualitas udara menurun dan dapat berakibat timbulnya sejumlah penyakit. Kanker menjadi satu yang terburuk.
Pemakaian BBM oktan rendah membuat pembakaran didalam mesin menjadi tidak sempurna sehingga akan menghasilkan gas buangan yang beracun, diantaranya Karbon monoksida, NO2, Sulphur Dioksida (SO2), Ozon serta Particulate matter (PM).
Harga khusus Pertalite ini lanjut Wilson, ditujukan kepada konsumen pengguna kendaraan roda dua, roda tiga, dan angkutan umum plat kuning di kota berjuluk manise itu.
“Pemberian harga khusus Pertalite tersebut mendapat pemotongan harga sebesar Rp. 1.400 per liter. Artinya, harga Pertalite sama dengan harga premium,” tukas Wilson.
Menurutnya, penggunaan BBM beroktan tinggi yakni Pertalite, akan besar manfaatnya baik terhadap kendaraan, lingkungan dan kesehatan.
“Harapannya warga Kota Ambon semakin menyadari pentingnya penggunaan BBM beroktan tinggi dengan sejumlah manfaat serta pengaruhnya bagi lingkungan,” pungkasnya. (MR-02)
Comment