by

Kemenkominfo & Pemkot Evaluasi Implementasi Ambon Smart City

AMBON,MRNews.com,- Kementerian komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) bersama pemerintah kota (Pemkot) Ambon kembali melakukan evaluasi terhadap progres implementasi program Ambon smart city atau kota pintar, Senin (24/5).

Selain evaluasi, Windy Gambetta, sebagai narasumber tim assesor program smart city KemenKominfo juga akan melakukan tinjauan lapangan secara online atau dalam jaringan (daring) selama dua (2) hari.

Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler saat membuka kegiatan tersebut katakan, evaluasi implementasi program smart city ini akan dilakukan sebanyak dua kali dalam 1 tahun. Khusus kali ini, akan dilakukan secara daring karena masih dalam masa Pandemic Covid-19.

“Evaluasi dan tinjauan lapangan ini untuk pembimbingan terhadap hasil yang telah dicapai Pemkot dalam upaya implementasi smart city. Maka pejabat yang berwenang dan berhubungan dengan program smart city harus konsisten dilakukan agar bisa wujudkan Ambon jadi kota pintar,” tandasnya di ruang Vlissingen Balaikota Ambon.

Hal ini juga diakui Hadler, dapat membantu daerah dalam menetapkan nilai evaluasi pemerintahan daerah setiap tahun. Dengan enam (6) program smart city yaitu smart government, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.

“Dari 6 program unggulan smart city, salah satu program mengakomodir 6 segmen yang jadi prioritas Pemkot dalam implementasi smart city yaitu pembangunan command center, fasilitas pengembangan karya musik, pengembangan urban farming dan pertanian organik, on the spot pelayanan KB dsn KB mobile, pengembangan forum anak kota dan pembuatan bank sampah,” bebernya.

Dikesempatan serupa, Windy menegaskan, kegiatan evaluasi dan tinjauan lapangan selama dua hari ini intinya ingin melihat dokumen master plan Ambon smart city yang telah disusun, sejauh mana progress dan ada tidaknya permasalahan yang dihadapi.

Dalam capaian implementasi Ambon smart city Windy berharap, butuh pelibatan semua pihak terutama masyarakat, serta akademisi, swasta/bisnis, tidak hanya melibatkan internal pemerintah daerah (Pemda) saja.

“Pandemi Covid-19 ini harus menjadikan kita lebih cepat atau membantu wujudkan smart city, bukan dijadikan alasan tidak dijalankan kegiatan yang sudah disusun sesuai master plan. Sebab kami ingin dapatkan adalah program-program yang dilakukan berkaitan smart city bisa dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Windy. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed