AMBON,MRNews.com,- Wilayah Nusalaut dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik, Senin (25/11/19) pukul 11:31:34 WIT. Hasil analisis BMKG menunjukan gempabumi ini memiliki kekuatan magnitudo 4,4 SR. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.65 LS dan 128.74 BT, atau tepatnya berlokasi di laut 5 km Baratlaut Nusalaut-MALTENG pada kedalaman 10 km.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon Sunardi katakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Selain Nusalaut, Gempa tersebut juga dirasakan warga Saparua, Masohi dan kota Ambon.
“Di daerah tersebut, guncangan gempabumi dirasakan oleh banyak orang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ungkap Sunardi dalam rilisnya yang diterima media ini, Senin (25/11/19).
Dampak gempabumi kata dia, berdasarkan informasi dari masyarakat dirasakan di Nusalaut IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Saparua III MMI ( getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Ambon dan Masohi II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Bahkan hingga pukul 13:00 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukan terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 2 kali dengan magnitudo 4,3 SR dan 3,9 SR,” ujarnya.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ajaknya. (MR-02)
Comment