by

GBI Maluku Sumbang 100 Hazmat ke Nakes Ambon

AMBON,MRNews.com,- Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) Provinsi Maluku menyumbang 100 alat pelindung diri (APD) berupa baju Hazmat ke pemerintah kota (Pemkot) Ambon untuk diteruskan kepada tenaga kesehatan (Nakes) pada rumah sakit (RS) rujukan COVID-19.

APD diterima Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler dari Ketua GBI Maluku Pendeta Simon Kelpitna di ruang ULA Balaikota, Rabu (26/5).

Simon menuturkan, APD yang diberikan GBI Maluku itu dianggap bukan apa-apa. Tetapi sebagai wujud pihaknyapun ikut peduli dengan korban COVID-19 di Maluku dan Nakes. Sebab diketahui bersama akhir-akhir ini COVID-19 tersebar sudah meluas dan korban semakin banyak terpapar.

“Kemarin dalam pertemuan Gugus Tugas di Marina dan saya ketika itu dengar paparan dari ibu kadis kesehatan bahwa alat-alat kesehatan teristimewa APD sangat minim bagi kota Ambon. Dalam kesempatan itu, saya langsung kontak sinode kami di Jakarta dan akhirnya inilah yang disampaikan,” beber Simon usai penyerahan.

Dirinya berharap, ini bisa jadi momentum situasi keadaan baru bagi Maluku, untuk pemerintah pun bisa bekerja sama dengan gereja kedepan.

“Apa yang kami berikan mungkin tidak berarti nilainya. Namun ini kepedulian dari GBI bagi warga kota Ambon dan Maluku khususnya Nakes yang sebagian telah terpapar COVID-19. Semoga bantuan APD ini bisa membantu dan menolong teristimewa rumah sakit rujukan agar Nakes mereka bisa terlindungi,” harapnya.

Wakil Walikota Ambon yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon Syarif Hadler sesuai amanat Sinode GBI di Jakarta, APD berupa baju Hazmat ini akan diteruskan nanti ke RS rujukan COVID-19 di Kota Ambon.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat kota Ambon saya berikan apresiasi dan terimakasih kasih serta penghargaan tinggi kepada GBI Maluku yang ikut peduli memberi bantuan APD berupa baju Hazmat. Kiranya ini akan bermanfaat bagi Nakes kita diberbagai RS rujukan maupun mungkin juga di Puskesmas yang ada dalam wilayah kota Ambon,” tukas Hadler.

Pasalnya, kata dia, APD bagi petugas kesehatan ini sangat penting, karena petugas kesehatan ini adalah pertahanan terakhir dalam upaya menanggulangi penyebaran COVID-19.

“Oleh karena petugas kesehatan ini pertahanan terakhir kita maka masyarakat lah garda terdepan yang harus bekerjasama dengan semua pihak terutama pemerintah agar kita mampu menangkal dan memutus mata rantai COVID-19 di kota ini,” ingatnya.

Karena itu diakuinya, peran masyarakat sangat penting disini. Sebab kalau tidak, maka pertahanan terakhir akan jebol.

“Bila pasukan yang merupakan garda terdepan ini tidak kuat dan mampu menahan penyebaran COVID-19, bagaimana kita bisa dan mampu menangkal, membatasi penyebaran COVID- 19. Tidak ada cara lain kecuali mari kita bekerja sama mengikuti seluruh protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” pesannya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed