by

Dukung Ambon Kota Musik Dunia, Bamsoet Siap Kawal Anggarannya

AMBON,MRNews.com,- Ketua DPR-RI, Bambang Soesatyo berkomitmen mendukung dan mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia pada tahun depan. Komitmen itu bakal ditunjukkannya bersama lembaga yang dipimpinannya itu dengan mengawal anggaran yang diperlukan. Asalkan, ada permintaan dari pemerintah kota Ambon melalui Bekraf RI dan dilakukan sesuai prosedurnya hingga ke DPR.

“Bisa dan siap kita kawal. Asalkan ada permintaan dari pemerintah kota Ambon secepatnya. Jalurnya bisa melalui perencanaan dan kesepakatan di Musrenbang, lalu diajukan ke Bekraf RI, Bappenas dan Kemenkeu. Prosesnya pasti tidak mudah, tapi dengan niat yang baik pasti bisa lah dan kita siap,” tandasnya dalam press gathering wartawan parlemen DPR-RI di Swiss-bell Hotel, Sabtu (17/3).

Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet itu, kewajiban DPR untuk memperjuangkan anggaran yang diajukan oleh elemen masyarakat dan tidak boleh dikurangi bahkan menambah. Karena bisa tersangkut masalah hukum. Sehingga dirinya memastikan akan menggiring anggaran secara politis sesuai apa yang diinginkan. Tentu dengan melihat pula anggaran itu harus juga sesuai kemampuan keuangan negara.

Selain itu menurut Bamsoet, perlu terus dibangunnya sinergitas semua pihak dalam menjawab Ambon sebagai kota musik dunia. Baik dengan pemerintah daerah Maluku, DPRD, Bekraf RI, Kemenpar RI, Kemenkeu, Bappenas dan DPR-RI. Bahkan tidak kalah pentingnya, sinergitas dengan wartawan sebagai pilar keempat demokrasi.

“Pemerintah dan masyarakat tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan semua pihak menuju Ambon city of music world.  Anggaran bagi Maluku dan kota Ambon memang terbilang kecil, dimana tahun 2018 ini alokasi dana dari Pempus 20,2 trilyun dari sebelumnya 19,2 trilyun dan kota Ambon dari 1,1 trilyun ke 1,2 trilyun pada 2018. Harapannya pula PAD tahun 2018, 140 miliar bisa naik 200 miliar di 2019. Namun memang perlu dibantu,” terang politisi partai Golkar itu.

Selain lewat upaya DPR RI, diakui Bamsoet, anggaran sebesar 3,7 trilyun yang didapat Kemenpar RI diharapkan pula bisa membantu mendorong upaya mewujudkan Ambon kota musik, masuk dalam program utama dan target nasional Kemenpar RI sehingga pada tahun 2019 bisa terealisasi. Demikian pua Bekraf RI, meski dialokasi anggaran sangat kecil 740 miliar, tapi kontribusinya sangat besar, salah satunya, menyediakan studio rekaman skala internasional, gedung pertunjukan musik etnik di kampus Unpatti dan IAIN dan beberapa rencana besar lainnya.

Tidak lupa tambah Bamsoet, infrastruktur pariwisata juga penting dibangun dan dibenahi sebagai penunjang terwujudnya Ambon kota musik dunia. Termasuk membuat kegiatan-kegiatan, pagelaran kreatif berskala internasional atau mendunia. Karena menyanyi atau bermusik adalah keuntungan ekonomi yang bisa menjadikan Ambon destinasi wisata internasional.

“Saya optimis Ambon bisa mendunia.  Dibantu wartawan lewat karya jurnalistik, memviralkan hal-hal luar biasa yang berdampak besar. Karenanya, sinergi dengan wartawan Ambon penting, melahirkan karya jurnalistik yang baik. Kegiatan kreatif skala internasional perlu digalakkan. Karena dengan music, bernyanyi bisa menyatukan perbedaan juga sebagai alat perdamaian. Itu kekuatan yang harus terus digaungkan. Jangan ngaku Ambon, kalau tidak bisa menyanyi dan main musik. Bahwa aspek legislasi dan anggaran kita akan dukung, tetapi perlu perpaduan infrastruktur dan SDM pula sehingga lengkap,” demikian Bamsoet.

Sementara itu, Asdep Kemenpar RI, Aryanto berniat terus mendorong dan mempromosikan potensi daerah hingga internasional, salah satunya musik. Apalagi berdasarkan kalender event Kemenpar, 23 event di Maluku. Adapun Plt Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua memastikan Pemprov mendukung dan juga berupaya lewat segala daya membantu wujudkan Ambon kota music dunia. Tidak saja keduanya, Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI, Michael Wattimena juga tidak ragu Ambon sebagai kota musik dunia. Karenanya, musisi, masyarakat Ambon perlu disiapkan menyambut kenyataan itu nantinya.

Sedangkan, Deputi V Bekraf RI, Ari Julianto Gema memastikan, Bekraf akan dorong terus agar tahun depan UNESCO memberi pengakuan bagi Ambon jadi kota music dunia. Karena musik masuk sub sektor unggulan Bekraf. Apalagi Bekraf membangun ekosistem bukan sistem dan musik dapat menjadi penggerak ekonomi ke Maluku.

“Kami memang mau konsentrasi, fokus, prioritas, agar optimal Ambon kota musik dunia terealisasi di 2019. Ambon bisa mendunia dengan pengembangan musik kreatif,” tuturnya.

Koordinatoriat Wartawan Parlemen DPR-RI, Romdoni Setiawan memastikan Ambon sudah sangat layak menjadi kota musik dunia. Karenanya, penyatuan visi misi diantara wartawan penting guna mencapai titik akhir itu. Apalagi, kota ini tidak lagi membuat takut, sebab sudah aman, nyaman, sejuk dan kaya potensi. (MR-05)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed