AMBON,MRNews.com,- Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Maluku Kombes Pol Eko Santoso pengganti Kombes Pol Firman Nainggolan diserahi sejumlah tugas berat yang mesti dituntaskan. Beban tugas berat karena banyak kasus-kasus besar masih tertahan dimeja Direskrimsus sebelumnya.
Satu diantaranya tentang pengembangan kasus dugaan pembobolan nasabah bank BNI Ambon miliaran rupiah yang sementara terhenti pada tersangka ketujuh, Tata Ibrahim pegawai internal BNI Makassar dengan aktor utama Farahdiba Yusuf.
Kapolda Maluku pun meminta semua kasus-kasus yang ditangani oleh Dirkrimsus dimasa lalu, agar dituntaskan. Sehingga tidak menimbulkan tanda tanya dipublik tentang kinerja korps baju coklat serta menunjukkan polisi lewat Diretkrimsus serius terhadap penegakkan hukum. Sebab kepolisian adalah lembaga penegakkan hukum.
“Penuntasannya tentu melihat apa yang telah didapatkan dimasa pejabat yang lama. Maka pejabat yang baru harus menuntaskan apa yang sudah masuk ke meja mereka. Itu penting, karena kita harus berjalan sesuai apa yang sudah diamanahkan. Agar juga publik tidak bertanya-tanya dan menilai polisi serius menegakkan hukum,” harap Djafar usai serahterima jabatan dua Pejabat Utama (PJU) Polda Maluku dan tiga Kapolres di Rupatama Polda Maluku, Kamis (27/2/2020).
Tak saja pada Dirkrimsus, Kapolda mengaku, dirinya sudah memerintahkan kepada empat Kapolres yang wilayahnya menggelar Pilkada serentak September 2020 untuk betul-betul bersikap netral. Serta meminta mereka sudah harus menyusun sistem pengamanan semua tahapan, agar Pilkada itu berlangsung aman dan damai.
“Tidak boleh saya dengar ada Kapolres yang membuat keberpihakan kepada calon-calon yang akan ikuti pesta demokrasi diwilayahnya. Semua itu kita lakukan agar Pilkada dapat menghasilkan pemimpin daerah yang mampu mempertanggungjawabkan semua apa yang diamanhkan rakyat kepadanya,” kunci mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu. (MR-02)
Comment