AMBON,MRNews.com,- Sebanyak 375 orang siswa Diktuk Bintara Polri Angkatan 46 T.A 2021 asal Maluku dan Papua mengikuti pembinaan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Maluku, Kota Ambon, Sabtu (23/10).
Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk ceramah ini melibatkan pemateri yaitu Pieter Jacob Pelupessy, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) serta 3 mahasiswa Unpatti Ambon asal Papua yang memberi testimoni.
Pada kesempatan itu, Pelupessy tegaskan, Indonesia berbeda dengan negara lain di dunia yang pada umumnya terdiri dari suku bangsa yang homogen. Negara ini mampu mengikat suku bangsa dari Sabang sampai Merauke dalam naungan Bhineka Tunggal Ika (Pancasila).
“Sebagai warga negara yang baik, kita wajib menjaga dan memelihara komitmen bersama sebagai warga negara dan patuh terhadap aturan negara,” katanya.
Seluruh masyarakat Indonesia, kata Jacob, harus bersama mampu merawat persatuan dan kesatuan Indonesia dengan terus membangun diri dan masyarakat. Ini agar dapat mampu berkompetisi.
“Bersama-sama menghadapi ancaman hambatan tantangan dan gangguan negara dengan terus meningkatkan sikap saling percaya antar masyarakat,” harapnya.
Jacob juga mengajak semua elemen dapat memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Memiliki wawasan kebangsaan Indonesia yang kuat guna menebalkan rasa kecintaan terhadap tanah air Indonesia.
“Keaneka ragaman suku dalam lembaga pendidikan tidak lantas membuat kita terkotak kotak baik suku, bangsa maupun agama karena pada hakekatnya kita semua adalah sama,” pungkasnya.
Sementara, mahasiswa asal Papua, Mathias Andarek, mengaku kehadirannya bersama siswa Diktukba Polri terutama siswa Papua sangat luar biasa. Sebab, mereka adalah orang-orang terpilih dari sekian ratus orang yang diberi kesempatan Tuhan untuk berkarir di Polri.
“Pada semestinya tidak memandang asal usul sebagai satu tembok pemisah dalam melaksanakan tugas yang akan di emban dikemudian hari. Kesempatan untuk terus berkarya membangun negeri ini tidak hanya di Bumi Cenderwasih (Papua) saja namun di mana pun kita ditugaskan nanti,” pesannya.
Nadia Sagas berpandangan, adanya kebersamaan di bumi Maluku harus terus dibina, karena dikehidupan mendatang dihadapkan dengan tantangan dan hambatan serta keberhasilan.
“Untuk itu tetap menjunjung tinggi sopan santun dan sikap saling menghormati. Profesi jangan sampai menghambat kita untuk terus dapat berkomunikasi,” ingatnya.
Senada, Flora Rumander memberi semangat untuk terus menutut ilmu pada lembaga formal maupun informal. Karena kedepan, Polri lebih membutuhkan pemuda dan pemudi yang mempunyai wawasan dan intelktual tinggi yang dibarengi dengan nilai- nilai luhur Pancasila. (MR-02)
Comment