AMBON,MRNews.com,- Demo mahasiswa lintas kampus di Kota Ambon yang meminta kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro diperketat dicabut berujung ricuh.
Sejumlah mahasiswa pun diamankan aparat kepolisian di Mapolsek Sirimau. Tak hanya mahasiswa, namun kabarnya salah satu warga masyarakat pun turut masuk Mapolsek.
Sebab selain tak berijin, tapi ada masa PPKM yang kegiatan apapun melibatkan orang dalam jumlah lebih diatas 30 dilarang.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease Kombes Pol Leo SN Simatupang katakan, para pendemo diamankan lantaran himbauan bubar tapi ditolak pendemo yang kemudian terjadi bentrok.
“Mereka kita amankan karena kalau tidak nanti mereka akan memprovokasi teman-teman yang lain. Mereka yang ditahan tidak masalah, cuma pembinaan. Nanti kita lihat tingkat kesalahannya, kalau tidak yah akan kita pulangkan,” tandas Kapolresta.
Salah satu pendemo yang ikut diamankan, Hijrah mengaku, ada sekitar 28 orang yang diamankan. Satu diantaranya warga masyarakat, sisanya mahasiswa.
“Katong sekitar 28 orang. Didalam, katong disuruh duduk mendengar apa yang disampaikan Kapolres untuk menertibkan keamanan kota Ambon yang masih Pandemi Covid-19, diambil sidik 10 jari lalu disuruh keluar ajak rekan-rekan pulang,” ujarnya.
Pihaknya kata Hijrah, didalam Mapolsek mendesak Kapolres melakukan koordinasi dengan Walikota Ambon agar bisa audience untuk menyampaikan tuntutan mencabut PPKM dan akan taati protokol kesehatan.
Selain itu, tambah Hijrah, pendemo yang diamankan hanya diminta patuhi protokol kesehatan (Prokes) dan dilakukan Swab tes Antigen karena kondisi Kota Ambon sudah sangat memperhatikan.
“Kita di Swab antigen oleh tim medis dan diminta alamat lengkap untuk kemudian bila hasil tes keluar positif maka semua mahasiswa yang turun demo akan dijemput. Itu menurut Kapolres yang saya dengar,” tandas mahasiswa Fisip Unpatti itu. (MR-02)
Comment