AMBON,MRNews.com,- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI bakal datangkan investor untuk mengembangkan Pulau Banda Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) terutama pada tiga (3) sektor unggulan yaitu pariwisata, perikanan dan perkebunan.
Hal itu ditegaskan Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia kepada wartawan usai berkunjung ke pulau Banda, Minggu (13/12). Bahlil mengaku, tak saja Pulau Banda tetapi juga Kota Masohi juga menjadi sasaran eksplorasi potensi investasi.
“Saya tiba di Ambon terus ke Malteng di Kota Masohi untuk melihat beberapa prospek investasi disana. Bahkan saya juga diskusi dengan Bupati Abua Tuasikal, kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP), Sekda serta kepala DPMPTSP provinsi,” kata Bahlil.
Dalam lawatannya ke bumi Pamahanunusa kata mantan ketua umum BPP HIPMI, pihaknya coba melihat potensi investasi pada sektor perikanan, pariwisata serta perkebunan yang bisa dikembangkan.
“Tadi saya diskusi banyak dengan pa Bupati yang kemudian akan coba kita tindaklanjuti dalam waktu Januari 2021 mendatang. Kita akan coba buat peta potensi inventarisasi terhadap investasi yang ada di Malteng,” sebut pria asli Banda itu ruang VVIP bandara Pattimura.
Disinggung soal alasan dirinya memilih Malteng dalam lawatan ke Maluku sebagai kepala BKPM, Bahlil mengaku, karena wilayah Malteng ini besar sehingga banyak alternatif investasi yang bisa dikembangkan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
Dalam konteks pariwisata, sebutnya, salah satu icon pariwisata di Maluku adalah Banda. Dimana kebetulan Banda masuk dalam wilayah kabupaten Malteng. Sehingga berpotensi dieksplor dan dikembangkan dengan mendatangkan investor. Sektor kelautan perikanan juga potensial.
“Kita tahu juga bahwa sektor kelautan dan perikanan cukup signifikan untuk dieksplor agar membawa dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Alasan berikut diakui Bahlil, pihaknya lagi dorong yaitu pengembangan sektor perkebunan dengan jenis tanaman Pala sebagai potensi unggulan khas pulau Banda yang cukup populis dimata publik dari dulu hingga kini.
“Saya sudah coba bicara dengan pa Bupati Malteng soal itu. Artinya, terlepas dari rencana investasi ditiga sektor itu, memungkinkan juga untuk sektor lain kita dorong dan komunikasikan. Tetapi langkah awal saya sudah bicara dengan Bupati soal tiga sektor itu,” jelas Bahlil.
Kepada Bupati Malteng tambah Bahlil, dirinya sudah berpesan tidak ada cara lain untuk mengembangkan wilayah agar maju selain harus memang dengan investasi, tidak bisa berharap lebih pada APBD saja.
“Tidak ada cara lain memang, hanya investasi saja yang bisa kembangkan daerah. Karena kita tahu APBD itu sangat kecil/tipis sekali. Sehingga investasi menjadi salah satu faktor pendorong utama,” tegasnya.
Untuk pengembangan kabupaten/kota di Maluku, lanjutnya, nanti akan dibicarakan dengan kepala DPMPTSP Maluku karena secara kebetulan UU Cipta Kerja yang baru disahkan, perijinan usahanya semua sudah berada dibawah BKPM RI termasuk UU Minerba.
“Kebetulan kepala DPMPTSP ada bersama dalam kunjungan, sehingga akan coba kita kolaborasikan. Yang penting bagi kebaikan seluruh pemerintahan yang ada di Maluku. Bahkan untuk menghadapi rencana Maluku jadi lumbung ikan nasional (LIN) itu salah satu diantaranya,” kunci Bahlil.
Dalam kunjungan singkatnya ke Maluku Tengah (Malteng), Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia turut didampingi Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Maluku Jaqueline Margareth Sahetapy (JMS) dan beberapa pengurus BPD HIPMI Maluku. (MR-02)
Comment