AMBON,MRNews.- Dewan Pimpinan Pusat Hena Hetu, menggelar Musyawarah Besar (Mubes) di Batu Kuda, Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (6/12). Namun, informasi yang beredar sekelompok komponen masyarakat setempat berencana menggelar Mubes Hena Hetu tandingan di Islamic Center, Selasa (7/12).
Tokoh masyarakat jazirah Leihitu mengecam Mubes Hena Hetu tandingan yang digelar tidak sesuai aturan main di organisasi adat terbesar di Maluku itu.
“Mubes Hena Hetu di Islamic Center besok itu ilegal. Mubes yang resmi itu di Batu Kuda karena digelar DPP Hena Hetu,”kata sejumlah tokoh jazirah Leihitu, kepada awak media di arena Mubes Hena Hetu, Senin (6/12).
Salah satu tokoh masyarakat jazirah Leihitu Dahlan Soulisa menegaskan, Mubes Hena Hetu yang memenuhi syarat adalah di Tulehu dan bukan di Islamic Center. “Kita tidak mengenal Mubes besok. Mubes itu pimpinan siapa. Mubes yang resmi itu hari ini,”tandasnya.
Diharapkan, tidak ada lagi Mubes tandingan. Karena Hena Hetu selama ini satu organisasi yang di pimpinan Ketua Umum DPP Hena Hetu, Edwin Adrian Huwae.
“Nah, kalau ada dualisme seperti ini adat istiadatnya hilang. Harus ada satu komitmen dari semua elemen di jazirah ini. Jangan adu domba yang berhak dan tidak berhak,”ingatnya.
Apakah, Mubes Hena Hetu tandingan tendensi politiknya tinggi, dia enggan berkomentar panjang lebar. “Mungkin ada entitas politik. Tapi mari kita bangun kebersamaan. Mari kita bangun persatuan antar jazirah. Jangan bentuk wadah yang menghancurkan jazirah,”harapnya
Muhamad Saleh Hurasan menegaskan, sebagai tokoh yang sejak awal ikut mendirikan Hena Hetu, sangat menyesal dan prihatin terhadap masalah ini. “Tapi secara normatif DPP Hena Hetu punya kewajiban, melaksanakan Mubes. Panitia Mubes dibentuk secara normatif oleh DPP Hena Hetu. Pasal 5 AD/ART menjelaskan itu. Siapapun dia mari lihat ini. Kehidupan tata laksana pemerintahan juga seperti itu. Kita berjalan sesuai aturan,”jelasnya.
Meski begitu, dia mengaku, mendapat undangan untuk mengikuti Mubes Hena Hetu.
” Makanya saya juga bingung. Yang tanda tangan panitia dan sekretaris Mubes Hena Hetu tandingan. Kita bentuk Hena Hetu ini berdarah-darah. Embrionya paguyuban kecil kita konsultasi dengan semua Latupati kita bentuk Hena Hetu ini. Latupati harus netral kalau ada Mubes Hana Hetu tandingan. Latupati jangan memecah belah organisasi ini,”ingatnya.
Juru bicara DPP Hena Hetu, Rauf Pelu mengatakan, Mubes Hena Hetu yang digelar di Tulehu, sesuai aturan main. “Hari ini Hena Hetu menggelar Mubes ke IV. Kalau ada Mubes lain saya tidak tahu. Mubes hari ini legal. Kalau ada Mubes lain kita anggap ilegal,”tandasnya.
Apalagi ingat dia, yang melaksanakan Mubes adalah DPP Hena Hetu. “Jadi yang menghadiri adalah DPN dan DPC Hena Hetu. Legal standingnya jelas,”tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Hena Hetu, Edwin Adrian Huwae menegaskan, organisasi adat yang dipimpinnya sesuai akte notaris. “Apalagi dalam Mubes pertama, kedua, dan ketika melahirkan AD/ART. Kami berpatokan pada aturan-aturan itu,”ingatnya.(*)
Comment