by

Bersama 14 Kepala Daerah, Walikota Ambon Terima Award Peduli Bencana

Jakarta,MRNews.com,- Bersama 14 kepala daerah di Indonesia, Walikota Ambon Richard Louhenapessy meraih award dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) karena dinilai tangguh dan peduli terhadap penanganan bencana alam maupun non alam didaerahnya.

Sekretaris Kota Ambon Anthony G Latuheru mewakili Walikota menerima penghargaan yang diserahkan Sekretaris Utama BNPB Harmensyah di aula Sutopo Purwo Nugroho kantor BNPB Jakarta, pada puncak acara bulan Pengurangan Resiko Bencana (PBR) 2020, Selasa (13/10).

Pada kesempatan itu, Kepala BNPB Dony Moenardo menuturkan, bulan PBR tahun ini dilaksanakan dalam suasana pandemi COVID-19 dan menjadi suatu pembelajaran bersama dalam membangun ketangguhan terhadap bencana, yang harus diselaraskan dengan upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Tema penting tahun yakni daerah punya aksi, pengurangan resiko bencana, sebagai wujud nyata, pelibatan serta konstribusi seluruh komponen bangsa menanggulangi bencana, baik itu pemerintah pusat, daerah dan komponen masyarakat lainnya.

“Pandemi Covid-19 saat ini sudah merenggut 1 juta lebih korban meninggal didunia dan 35 juta jiwa lebih terkonfirmasi. Di Indonesia 300 ribu orang yang terkonfirmasi dan sembuh 250 ribu orang sembuh, namun angka kematian masih tinggi yakni sekitar 11-12 ribu orang,” sebutnya.

Dengan kondisi ini, lanjut Doni, tidak boleh ada lagi yang menilai COVID ini rekayasa atau konspirasi, tapi nyata dan semua orang berpotensi terpapar. Olehnya tiap orang harus saling mengingatkan karena ancaman ini berasal dari orang dekat. Sebuah keniscayaan karena harus maksimal sosialisasi mengingat masih ada 17 persen warga merasa tidak mungkin terpapar.

“Rata-rata penularan dari OTG. Kesimpulan saya, OTG berbahaya karena mereka silent killer atau pembunuh potensial. Sebab mereka tidak tahu mereka sudah terpapar dan menyebarkan ke orang-orang potensial terdekat mereka, apakah Lansia dan orang dengan penyakit penyerta,” tandasnya dalam rilis Diskominfo-Sandi kepada media ini, Selasa.

Pemerintah diakui mantan Pangdam XVI/Pattimura, terus menyiapkan alat deteksi berupa swab PCR diseluruh wilayah Indonesia walau belum merata. Ini untuk deteksi dini, sehingga Orang Tanpa Gejala (OTG) bisa mendeteksi tubuhnya.

Sisi lain selain COVID, ancaman alam juga mengancam. Sebab data BMKG, akan terjadinya La Nina, dimana akan ada curah hujan tinggi mulai kini sampai nanti Februari atau Maret mendatang.

“Ini sebuah tantangan yang sangat berat untuk kita kedepan,” ingat mantan Setjen Wantanas itu.

Tahun lalu pada bulan seperti ini menurut Doni, terjadi kebakaran masif, di Jawa juga kesulitan air. Anomalo cuaca sementara melanda semua negara didunia dan tidak ada negara yang siap hadapi ancaman bencana alam. Olehnya semua daerah harus bekerja keras, jaga ekositem disekitar khususnya menghadapi acaman La Nina.

“Semua daerah agar memberikan informasi jelas yang berasal dari BMKG agar masyarakat siap. Lakukan apel kesiapsiagaan diseluruh wilayah sampai tingkat RT/RW untuk cek kesiapan mulai tempat pengungsian sementara, dapur lapangan, dan kebuhan dasar lain,” pintanya.

Bersamaan dengan puncak peringatan bulan PRB dan pemberian penghargaan bagi kepala daerah, juga diluncurkan tiga (3) produk kebencanaan BNPB. (MR-02/MC)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed