AMBON, MRNews.com,- Tim penggerak PKK bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon melakukan aksi pencegahan stunting atau kekurangan asupan gizi melalui gerakan masal (Gema) beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA), Kamis (22/11/18). Aksi diikuti tim penggerak PKK se-Kota Ambon dari lima kecamatan, kader PKK, sejumlah ibu rumah tangga serta stake holder lainnya terpusat di Gedung Serbaguna Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN).
Terkait hal itu, ketua tim penggerak PKK Kota Ambon, Debby Louhenapessy mengaku, terdapat berbagai makanan sehari-hari di rumah yang berpengaruh. Karenanya, ini masalah yang dilihat tim penggerak PKK bersama dinas pertanian dan ketahanan pangan Kota Ambon terhadap masyarakat. “Makanan di rumah bukan hanya sekedar kenyang, tetapi makanan yang sesungguhnya disiapkan oleh ibu yang mana pemenuhan gizi dari setiap keluarga terutama tumbuh kembang anaknya sangat penting,” tuturnya.
Sehingga kegiatan ini kata Debby, perlu dilakukan karena stunting di Kota Ambon belum terserap dengan baik. Terlihat dengan banyak anak kekurangan gizi, karena setiap orang memiliki asupan gizi yang berbeda sesuai usia, berat badan, pekerjaan. Hal-hal inilah harus seimbang sehingga semuanya dapat terpenuhi dengan pasti. “Dengan B2SA, maka makanan di kota Ambon dapat terpenuhi dengan baik sehingga setiap keluarga tidak mengalami stunting, minimal mencegah,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris kota Ambon, A. G. Latuheru menyatakan, ada 143 anak di Kota Ambon mengalami stunting. Sehingga dalam upaya mempercepat pemahaman masyarakat tentang stunting dan konsumsi pangan yang B2SA, kegiatan ini dibuat tetapi juga sebagai salah satu bentuk perwujudan masyarakat di Kota Ambon yang cerdas dan produktif di masa mendatang.
“Kegiatan ini dikhususkan bagi kalangan ibu rumah tangga mengingat asupan gizi yang baik berasal dari keluarga. Oleh karena itu, pembinaan kelurahan B2SA sasaranya adalah pemanfaatan kearifan lokal yang mampu diberdayakan secara optimal untuk menyusun menu B2SA guna konsumsi keluarga sehari-hari,” ungkapnya.
Kedepan, Latuheru berharap, dengan angka stunting di Kota Ambon semakin menurun atau tidak terdapat lagi, maka masa depan lebih baik bagi kota ini dapat terwujud karena adanya generasi masa depan yang cerdas dan produktif. (MR-02)
Comment