AMBON,MRNews.com,- Gempabumi 5,2 SR yang terjadi hari ini, Kamis (10/10/19) merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal karena memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Ambon ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault).
Diketahui, Kamis (10/10/19) pukul 11.39.44 WIB atau 13.39 WIT, wilayah Kota Ambon diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,57 LS dan 128,26 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 km arah Timur Laut Kota Ambon, Propinsi Maluku pada kedalaman 10 km. Namun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Ambon V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Pasca gempa itu, per pukul 12.05 WIB atau 2 siang WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M=4,6,”
tandas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam rilisnya, Kamis (10/10).
Kepada masyarakat dirinya menghimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Juga menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi via Instagram/Twitter, website atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android) atau infobmkg. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkasnya. (MR-02)
Comment