by

250 Personil TNI-POLRI Kawal Olah TKP di Wakal, Uji Balistik Batal

AMBON,MRNews.com,- Sebanyak 250 personil POLRI dibackup TNI diterjunkan untuk mengawal proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Desa Wakal Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (1/3/23).

Direktur Kriminal Umum Polda Maluku, Kombes Pol Andri Iskandar menyebut, 250 personil gabungan TNI-POLRI itu tak saja dari Polda Maluku dan Kodam Pattimura, tetapi juga dari Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease ikut dikerahkan mengawal proses olah TKP.

“Olah TKP tersebut dilakukan tim INAFIS Ditreskrimum Polda Maluku dan Polresta yang saya pimpin bersama Kapolresta Ambon,” tandas Iskandar via seluler, Rabu (1/3/23) malam.

Saat olah TKP dilakukan kata dia, tim menyasar dua lokasi utama yakni kompleks jambu manis, lokasi yang menjadi tempat korban MT, warga Wakal tertembak, Senin (27/2) saat aparat keamanan menghalau massa warga Wakal masuk ke dalam kampung ketika nyaris terlibat bentrok dengan warga Hitu.

Sedangkan lokasi kedua, tim juga olah TKP di Desa Wakal pada tempat dimana terjadinya kasus pembacokan OTK terhadap anggota Kodam XVI/Pattimura, Minggu (26/2) kemarin.

“Jadi tadi itu ada dua lokasi yang tim lakukan olah TKP. Satu di kompleks jambu manis, tempat tertembaknya korban meninggal dan lokasi kedua tempat terjadinya penganiayaan anggota TNI,” sebut Iskandar.

Mengenai hasil olah TKP itu kata dia, belum bisa dipastikan hasilnya kapan diketahui. Namun proses itu dilakukan dan telah dituangkan dalam berita acara bagi kepentingan penyidikan lebih lanjut oleh penyidik untuk mengusut tuntas kasus ini.

“Belum tahu kapan, nanti lah selanjutnya diikuti. Karena kepentingan kita tim lakukan olah TKP ini dalam rangka menemukan fakta di lapangan terkait kasus yang terjadi terutama bagi kepentingan penyidikan,” jelasnya lagi.

Selain itu, disinggung terkait proses uji balistik terhadap peluru yang bersarang di tubuh korban MT, yang diduga ditembak petugas, menurutnya hal itu tidak akan lagi dilakukan. Karena tidak ditemukan proyektil peluru.

“Seng dapa proyektil peluru, jadi tidak dilakukan lagi uji balistik. Tapi akan ada cara lain yang bisa ditempuh untuk mencari tahu dari mana asal peluru, jenisnya dan siapa penembaknya,” pungkas perwira menengah berpangkat tiga melati di pundak itu. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed