AMBON,MRNews.com,- Richard Louhenapessy-Syarif Hadler telah memasuki masa dua tahun kepemimpinan sebagai Walikota-Wakil Walikota Ambon, hari ini, Rabu (22/5/19) pasca dilantik dua tahun lalu bersama Bupati-Wakil Bupati Buru, Bupati-Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB) dan Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar di lapangan Merdeka Ambon.
Perjalanan dua tahun Richard-Syarif menghasilkan kurang lebih 40 award bagi pemerintah kota (Pemkot) Ambon. Award terkini, di Januari, Ambon meraih Harmony Award dari kementerian agama RI sebagai kota dengan tingkat toleransi paling tinggi di Indonesia dan akhir April mendapat Sindo Weekly Government Award 2019 dari Sindo Weekly, majalah nasional jaringan MNC Group sebagai kota yang inovasi dalam membuat program, mengeksekusi dan berhasil memajukan masyarakat dan daerah serta mendukung pembangunan dan kemajuan daerah, pada kategori toleransi dan keberagaman.
Juga Indonesia Innovation Awar (IIA) 2019 kategori khusus pemerintah daerah yang melahirkan inovasi dan terus mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru bagi kepentingan membangun bangsa, lewat inovasi SIRR pasca bencana kota Ambon berbasis WebGIS oleh BPBD.
Selain 40 penghargaan yang didapat, ada sejumlah obsesi yang coba digapai politisi Golkar dan PPP itu pada tiga tahun kepemimpinan tersisa, guna mewujudkan visi Ambon yang harmonis, sejahtera dan religius. Beberapa obsesi itu diantaranya Ambon sebagai Smart City (Kota Pintar), Ambon sebagai city of world musik (Kota Musik Dunia) tahun 2019, Ambon sebagai kota destinasi 2020 dan Ambon sebagai city of fish (Kota Ikan). Obsesi itu bisa terwujud, jika ada dukungan semua pihak termasuk aparatur pemerintahan di semua tingkatan dan masyarakat.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy katakan, perjalanan kepemimpinannya bersama Syarif Hadler hingga dua tahun bukan sesuatu yang mudah, karena banyak tantangan. Meski begitu, coba dijalani dengan komitmen yang sama dan sejalan hingga membuahkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak baik pemerintah pusat maupun swasta dalam skala nasional. Karena atas kerjasama dan kerja keras semua pihak.
Namun, menurutnya, hal ini tidak lantas harus membuat pemerintah berpuas diri dan bereuforia dengan award yang didapat, tetapi menjadi pemacu dan motivasi untuk semakin memberikan yang terbaik bagi Ambon tercinta. Pasalnya, ada banyak obsesi dan PR yang harus dicapai kedepannya, sehingga butuh sinergitas dan usaha bersama.
“Kami ucapkan terima kasih dan atensi tinggi kepada seluruh aparatur Pemkot Ambon hingga RT/RW, TNI/Polri, DPRD, masyarakat termasuk media yang mendukung saya dan pa Syarif di dua tahun kepemimpinan ini termasuk selalu memberi kritik konstruktif. Semua award dan apresiasi yang pemerintah dapat, berkat kerja keras kita semua tanpa kecuali. Kita tidak boleh berpuas diri, harus jadikan motivasi untuk bekerja membangun Ambon menjadi lebih baik kedepannya. Sebab banyak obsesi kita di tahun ini dan tahun-tahun berikut yang harus diwujudkan,” tandasnya usai apel dan doa bersama ASN Pemkot Ambon di halaman parkir Balaikota, Rabu (22/5/19).
Pemerintah diakuinya, tidak bisa kerja sendiri, tanpa dukungan media, swasta atau duni usaha, akademisi, TNI/Polri dan masyarakat atau yang biasa disebut sinergi pentahelix termasuk didalamnya mitra kerja, DPRD kota Ambon sebagai pengontrol kebijakan pemerintah. Dengan bekerjasama, visi menjadikan Ambon yang harmonis, sejahtera dan religius bisa tercapai. (MR-02)
Comment