AMBON,MRNews.com,- Dari 18 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini di Maluku sesuai hasil Swab, empat (4) orang diantaranya adalah mahasiswa asal Kepulauan Aru yang berstudi di Kota Ambon.
Sedangkan tiga (3) orang lain daeri daerah sama, mantan Casis TNI-AD yang tidak lolos, hasil Swab belum keluar.
Diketahui, kurang lebih 200 mahasiswa dan pemuda asal Aru beberapa waktu lalu ingin pulang ke daerah asal mereka. Namun tertahan di Mess Jargaria-Kota Ambon, karena permintaan pemerintah daerah dan masyarakat setempat mensyaratkan mereka harus Rapid Tes (RDT) sebelum datang dan karantina pada lokasi yang tersedia.
Dari RDT di Labkes provinsi, diketahui hasilnya 7 orang reaktif. Mereka yang reaktif pun dievakuasi dari teman-temannya non reaktif ke lokasi karantina milik pemerintah. Dan kemudian diambil spesimen PCR/Swab terhadap ketujuh nya.
“Ini katong lagi koordinasi dengan Pemkot Ambon. Soalnya anak-anak Aru yang minta pulang itu, 7 orang yang hasil RDT reaktif, Swab-nya sudah diperiksa dan hasilnya 4 orang positif COVID-19. 3 orang lagi belum keluar,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang, Rabu (27/5).
Sementara 14 orang lainnya diakui Kasrul, kebanyakan cluster dari dinas kota Ambon yang mana kodefikasi dan inisial mereka akan terpublikasi besok (hari ini-red). Termasuk 4 mahasiswa asal Aru yang juga terpapar.
Menyoal lagi kasus positif mahasiswa asal Aru, dilanjutkan Kasrul, pihaknya akan koordinasi dengan Pemkot Ambon. Sebab mereka memang dari Aru dan klasifikasinya masuk didata Kota Ambon karena tinggal disini dan juga lokasi pengambilan Swab di Ambon.
“Nanti katong bicara dengan Pemkot Ambon, mau masuk dimana, karena mereka sekarang ada di Ambon. KTP mereka memang Aru dan satu-dua minggu terakhir di Ambon. Mereka datang dan terpapar di Ambon. Yang jelas mau KTP Aru dan tinggal di Ambon, mereka warga Maluku lah,” tegas Kasrul di kantor Gubernur. (MR-02)
Comment