by

16 Legislator Kota Ambon Divaksin, Wakil PDIP “Abstain”

AMBON,MRNews.com,- Sempat tertunda, wakil rakyat DPRD Kota Ambon pun akhirnya disuntik vaksin. Namun hanya 16 dari 35 legislator yang divaksin oleh tim vaksinator dinas kesehatan (Dinkes) dan Puskesmas Belakang Soya di halaman Baileo Rakyat Belakang Soya, Jumat (26/3).

Artinya, tidak sampai setengah dari jumlah anggota yang berpartisipasi. Bahkan, dari sembilan (9) fraksi di DPRD, delapan fraksi ada anggota divaksin, kecuali fraksi PDI Perjuangan yang abstain atau tidak hadir hingga berakhirnya vaksinasi.

Selain tidak terlibatnya legislator banteng moncong putih, hal menarik dari proses vaksinasi tersebut, tatkala ketua DPRD kota Ambon Ely Toisuta dua kali “gagal” disuntik karena saat ditensi, tekanan darah politisi Golkar itu tidak normal alias tinggi. Toisuta baru berhasil dikali ketiga.

Usai divaksin, wakil ketua DPRD kota Ambon Rustam Latupono mengaku setelah observasi 30 menit tak merasakan efek samping apapun. Itu membuktikan vaksin aman dan halal untuk diterima masyarakat.

“Selaku pejabat publik, saya, ibu ketua dan teman-teman anggota, jalani vaksin tahap pertama. Nanti 14 hari kemudian baru vaksin dosis kedua. Semua anggota DPRD wajib divaksin karena kita jadi contoh kepada masyarakat di kota Ambon khususnya,” jelas politisi Gerindra.

Sebab itu, Latupono berharap seluruh anggota DPRD tanpa kecuali bisa melakukan vaksinasi.

“Kalau memang hari ini ada yang tidak hadir, tetap kita akan sampaikan lewat grup DPRD untuk segera juga divaksin, itu tanggungjawab kita,” tegasnya.

Sementara itu, kepala dinas kesehatan kota Ambon Wendy Pelupessy mengaku, sesuai petunjuk teknis (Juknis) yang dikeluarkan, vaksinasi tahap kedua untuk pelayan publik, pejabat negara termasuk anggota DPRD kota dan provinsi. Sementara untuk pegawai DPRD akan disiapkan waktu tersendiri.

“Kita targetkan seluruh anggota DPRD. Kalau yang tertunda vaksin, akan kita berikan obat 3 hari dan akan kembali vaksin di Puskesmas terdekat. Jika yang sama sekali tidak bisa penuhi syarat berarti tidak bisa divaksin,” ungkap Wendy.

Mengenai dua kali gagalnya ketua DPRD disuntik, Wendy mengaku faktor capek salah satu penyebab tensi darah naik karena yang bersangkutan kesibukan tinggi dengan perjalanan keluar daerah beberapa waktu terakhir.

“Tidak masalah. Kalau sesuai aturan, tensi darah untuk vaksin 180/110, ibu ketua punya dibawah itu, 140/110. Sebenarnya sudah bisa, cuma teman-teman vaksinator saran tunda sedikit karena tidak ada riwayat hipertensi. Tapi dibawahnya agak sedikit naik makanya kita prepare,” pungkasnya.

Diketahui, seuai data yang himpun, selain ketua dan wakil ketua, anggota DPRD yang divaksin yaitu Zeth Pormes & Ita Latupapua (Golkar), Rawidin La Ode & Patrick Moenandar (Perindo), Taha Abubakar (PKS/PPP), Johny Wattimena & Cristiano Laturiuw (Gerindra), Helmy Tehupuring & Hadijanto Djunaidi (Hanura), Ary Sahertian, Swenly Hursepuny dan Jacob Usmany (PKB/PKPI), Nathan Palonda & Jhony Mainake (NasDem). (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed