by

Mahasiswa Unpatti Kembali Aksi, Tolak Pujasera Ditutup

AMBON,MRNews.com,- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Peduli Kampus Universitas Pattimura (Unpatti) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Pujasera Unpatti dan rektorat, Rabu (19/2) siang. Mereka menolak rencana penutupan kantin Pujasera Unpatti yang akan dilakukan oleh pihak rektorat dan kepolisian.

Aksi tersebut merupakan lanjutan dari yang kemarin terkait adanya rencana penutupan kantin Pujasera Unpatti. Ujung aksi itu, terjadi saling pukul antara mahasiswa dengan security kampus.

Disela-sela aksi, Koordinator lapangan (Korlap) aksi Akbar Hatapayo mengaku, pihaknya selain menolak penutupan kantin Pujasera Unpatti, menuntut beberapa hal diantaranya murunkan harga retribusi yang diminta pihak kampus terhadap para pedagang kantin Pujasera sebesar Rp. 750.000 setiap bulan, meminta transparansi pengelolaan anggaran badan usaha milik kampus, kantin Pujasera.

Serta meminta pertanggungjawaban wakil rektor IV Unpatti Dr. H. Muspida saat pertemuan tanggal 14 Februari 2020 dengan para mahasiswa Unpatti terkait permasalahan kantin Pujasera.

“Kami aksi protes lagi karena kami nilai pihak Unpatti dalam hal ini Wakil Rektor IV tidak terbuka dan transparan dalam pengelolaan keuangan yang diterima dari hasil retribusi yang dibayarkan para pedagang yang berjualan di kantin Pujasera milik Unpatti,” jelas Hatapayo.

Sementara aksi unjuk rasa dilakukan, para pendemo lantas mengusir beberapa personil kepolisian berpakaian preman dan dikenal para pengunjuk rasa dengan alasan aparat keamanan dari TNI dan Polri tidak mempunyai hak dan wewenang untuk memasuki kampus karena permasalahan yang sementara terjadi merupakan masalah internal kampus.

“Aparat keamanan tidak punya hak dan kewenangan masuk ke kampus, dilarang. Ini murni permasalahan internal yang mesti dituntaskan. Jadi silahkan pergi,” ungkap Hatapayo.

Selain berorasi, pendemo juga mencurahkan kekesalan dan tuntutannya lewat sejumlah pamflet diantaranya bertuliskan “pecat security yang represif”, “lawan kami bukan security tapi penguasa yang koruptor”, “kami hadir dengan aksi damai menolak retribusi Pujasera”, “kami bukan teroris”.

Lalu “adili pelaku intimidasi terhadap mahasiwa”, “mengutuk keras tindakan reperensif oleh pihak keamanan kampus terhadap mahasiswa”, “stop provokasi”, “stop Pungli”, “save Pujasera” dan “adili pelaku intimidasi terhadap mahasiswa dan ibu-ibu pedagang Pujasera”. Aksi berlanjut didepan rektorat. Namun tak satu pun petinggi Unpatti datang menemui pendemo. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed