by

Yeremias Minta Kapal Cepat Singgahi Babar

AMBON,MRNews.- Sejumlah elemen pemuda Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), menemui anggota DPRD Maluku, Anos Yeremias di kantor DPRD Provinsi Maluku, Jumat (19/11).

Pertemuan tidak dilakukan didalam gedung para wakil rakyat berkantor. Mereka ditemui Yeremias di halaman Kantor dewan di kawasan Karang Panjang, karena mereka hanya memakai celana pendek sehingga diminta petugas tetap diluar gedung.

Kepada Yeremias, mereka meminta Kapal Cepat Cantika milik PT Dharma Indah menyinggahi pulau Babar, Kabupaten MBD.

“Kami merasa dianaktirikan. Masak kapal Cepat ke Romang, Damer dan Letti . Tapi kenapa tidak lewat Tepa atau ke Babar,”kata Dedi Tilukay.

Dikatakan jika pihak PT Dharma Indah bersikukuh tidak menyinggahi pelabuhan Tepa, pemerintah Kabupaten MBD mesti subsidi kapal tersebut.

“Kami minta Pemda MBD subsidi kapal cepat ke Tepa,”harapnya.

Salah satu elemen masyarakat MBD, Ampi Erbabley meminta Pemerintah Provinsi dan Pemda MBD lewat instansi terkait agat berkoordinasi dengan pihak PT PELNI maupun suasta agar ada kapal dari Ambon langsung ke Moa.

Yeremias mengatakan, pihak PT Dharma Indah tidak berani menyinggahi Pelabuhan Tepa, jika tidak ada subsidi dari Pemda MBD.

“Kalau ada subsidi saya kira bisa. Tapi selama ini kapal cepat menyinggahi Damer, Moa, Letti selanjutnya ke Romang dan Kisar tidak disubsidi. Kalau ada yang bilang tiket kapal cepat mahal itu karena menutupi operasipnal,”jelasnya.

Dia mengaku, kapal cepat menyinggahi Romang karena kapal penumpang jarang melayari wilayah itu.

Diketahui ada sejumlah kapal Sabuk Nusantara menyinggahi Babar. Bahkan, KM Sabuk Nusantara 87 hanya semalam dari Ambon ke Tepa. Untuk itu, dia tidak setuju kalau warga Babar dianaktirikan.

“Saya tidak setuju kalau Babar disebut dianaktirikan. Banyak kok kapal singgah Babar. Kalau bilang dianaktirikan sangat keliru,”tegasnya.

Bos PT Dharma Indah, Jhon de Queljue ketika dihubungi soal aspirasi masyarakat yang meminta kapal cepat menyinggahi Babar.

“Kami siap singahi Tepa. Tapi Pemda MBD harus subsidi,”Kata Jhon.

Jhon yang akrab disapa Siong, mengatakan, pihaknya sementara mempertimbangkan untuk kapal cepat tidak menyinggahi Romang dan Damer. Selain tidak ada penumpang operasional tinggi. Kita rugi. Bupati MBD minta singgah Tomang tapi tidak ada sunsidi,”terangnya.

Beda dengan Kapal Sabuk Nusantara yang disubsidi mulai dari Bahan Bakar Minyak dan termasuk doking.

“Kalau kita tidak ada subsidi. Semua operasional ditanggulangi kita sendiri. Toh kalau tiket dikatakan mahal, untuk menutupi operasional,” demikian Siong (*)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed