by

Usai Idul Fitri, Disdik Simulasi Belajar Tatap Muka

AMBON,MRNews.com,- Dinas pendidikan (Disdik) kota Ambon memastikan usai hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 M pada 13 Mei mendatang, akan dilakukan simulasi belajar tatap muka terbatas baik untuk tingkat SD maupun SMP se-derajat.

Hal itu seiring adanya surat keputusan bersama (SKB) empat menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19 untuk sekolah tatap muka mulai Juli 2021.

“Sesuai SKB empat menteri itu, maka tetap mesti dilakukan simulasi belajar tatap muka sebelum dijalankan Juli 2021,” tandas Kepala Disdik kota Ambon Fahmi Salatalohy kepada awak media di Balaikota Ambon, Rabu (14/4).

Mengenai simulasi tersebut, kata dia, dalam rapat bersama dan telah dibicarakan dengan Sekretaris Kota (Sekkot) bahwa harus mendapat ijin dari Walikota Ambon selaku kepala daerah dan pengambil kebijakan.

“Sudah dibicarakan tadi dengan pa Sekkot. Beliau arahkan tetap harus mendapat ijin pa Walikota. Sebab tanpa ada ijin beliau tidak bisa jalan, kita tidak bisa paksa. Kita tunggu pertimbangan beliau bagaimana dengan kondisi Ambon saat ini,” jelasnya.

Mengenai berapa jumlah sekolah yang telah disiapkan dinas untuk simulasi belajar tatap muka terbatas nanti, Fahmi mengaku belum pasti. Tapi tetap ada SD dan SMP, semuanya berjalan dalam penerapan protokol kesehatan (Prokes).

“Mungkin SMP sekitar 4 sekolah atau 5 sekolah ka nanti katong lihat. SD beberapa saja untuk dijadikan contoh. Intinya memang harus ada simulasi. Mungkin jalan setelah bulan puasa atau lebaran, simulasi bisa dilakukan,” demikian Fahmi.

Terpisah, anggota komisi II DPRD kota Ambon Etha Siahay berharap dinas pendidikan dapat menyiapkan sebaik mungkin teknis pelaksanaan simulasi belajar tatap muka terbatas yang rencananya selepas Idul Fitri. Sebab semuanya akan berkaitan dengan penerapan Prokes selama belajar di sekolah.

“Teknis simulasi harus disiapkan, dimatangkan betul oleh dinas terutama memastikan semua Prokes berjalan sesuai aturan. Tidak boleh asal-asalan. Karena itu akan jadi acuan dan evaluasi menuju belajar tatap muka Juli mendatang. Sebab yang disimulasi adalah anak-anak kita SD dan SMP yang rentan terpapar,” pinta politisi Golkar. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed