AMBON,MRNews.com,- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon banyak mendapat laporan masyarakat terkait supir angkutan kota (Angkot) bandel yang menaikkan tarif secara sepihak, khususnya jalur yang biasa mengangkut mahasiswa.
Kadishub Kota Ambon Robby Sapulette katakan, pihaknya pun telah memberikan beberapa kali surat pernyataan yang ditandatangani pemilik kendaraan karena kesalahan yang mereka lakukan.
“Kalau dari laporan-laporan yang ada di lapangan dan diteruskan ke nomor atau hotline khusus di Dishub, itu biasanya Angkot yang berada di jalur pada kawasan yang sering mengangkut mahasiswa,” tandas Sapulette kepada awak media di Balaikota, Kamis (30/9).
Menurutnya, seringnya kedapatan dan diberi teguran karena mahasiswa ketika ingin membayar tarif Angkot, lalu sebagian supir menyamakan tarif mahasiswa dengan masyarakat umum, padahal itu berbeda dalam surat keputusan (SK) Walikota yang telah diterbitkan.
“Biasanya mahasiswa ketika ingin bayar tarif Angkot, lalu kadangkala ada supir nakal yang samakan tarifnya dengan penumpang umum, padahal berbeda itu. Misalnya ada jalur yang seharusnya Rp 2800 untuk mahasiswa, tapi disuruh bayar Rp 3500,” bebernya.
Trayek yang sering dilaporkan supir suka nakal menaikkan tarif sepihak, diakuinya, trayek Poka, Laha, Wayame, LIN III (Talake), IAIN, Halong Atas yang mana merupakan tujuan mahasiswa Unpatti, UKIM, IAIN, IAKN biasa menumpang.
“Memang itu berdasarkan laporan yah yang masuk ke kita. Jumlahnya cukup banyak. Mereka foto plat nomor dan trayek lalu diteruskan ke kita. Sehingga kita langsung layangkan teguran dan surat pernyataan agar tidak boleh terulang,” terangnya.
Dishub kata Sapulette, selalu rutin melakukan pengawasan di lapangan agar semua kebijakan berjalan sesuai aturan dan kejadian serupa tidak terulang.
“Namun memang selain karena terbatas personil, tapi butuh kerjasama dan partisipasi masyarakat,” pungkasnya. (MR-02)
Comment