by

Sekkot Ambon Ikut Membedah Buku Dosen FISIP Unpatti, Ini Pendalamannya

AMBON,MRNews.com,- Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon Agus Ririmasse didapuk menjadi narasumber untuk membedah buku berjudul “Azas-azas manajemen; konsep, teori, fungsi dan teknis” karya Dr Zainal Rengifurwarin, M.Si, dosen FISIP Universitas Pattimura (Unpatti).

Ini jadi pengalaman kedua “Jenderal ASN” Kota Ambon tersebut masuk kampus setelah sebelumnya di STIA Trinitas Ambon dipercaya selaku penguji skripsi empat (4) mahasiswa.

Ririmasse disandingkan bersama Wakil Dekan III FISIP Unpatti, Dr Paulus Koritelu dan akademisi FISIP Unpatti Dr Arthur Sitaniapessy yang juga membedah buku tersebut di aula kampus FISIP, Jum’at (23/9).

Dikatakan Ririmasse, cover atau tampilan buku menjadi aspek penting yang menarik pembaca karena mengandung arti dan makna buku yang ditulis, disamping isi buku dan siapa penulisnya.

Sementara berbicara manajemen yang spesifik ke fungsi dan teknis, soal subtansi birokrasi sangat terkait erat, dimana hal itu yang juga didalami dalam buku ini. Tepat bila pembedahnya seorang birokrat murni yang paham birokrasi pemerintahan.

“Bicara reformasi birokrasi, ada dua asas yang dikedepankan yaitu asas fokus dan prioritas. Dengan mengedepankan kedua asas tersebut, maka reformasi birokrasi dapat dilakukan secara fokus dengan menyentuh akar masalah yang ada didalam tata kelola pemerintahan,” tandasnya.

Karena kunci utama sebuah pemerintahan berjalan dengan baik sambungnya adalah melayani masyarakat serta merespons tiap dinamika dan perkembangan yang ada.

Maka ada tiga aspek penting untuk diperbaharui dalam reformasi birokrasi kedepan yakni pertama; menekankan pada hal-hal bersifat implementatif dibandingkan masalah yang sifatnya formalitas sehingga strategi yang dilakukan fokus menjawab apa yang terjadi di lapangan.

Kedua; program dan kegiatan pelaksanaan reformasi birokrasi didesain untuk diimplementasikan hingga ke unit kerja Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan agar terjadi suatu keterpaduan dari pemerintah pusat hingga ke unit terkecil di daerah.

Ketiga; analisis dalam hal reformasi birokrasi harus dilakukan secara holistik, komprehensif dan antisipatif. Dengan begitu hasilnya akan mendapatkan potret kemajuan tantangan serta permasalahan reformasi birokrasi yang benar-benar terjadi secara utuh.

“Pertanyaan kritisnya, apakah ada asas manfaat dari penerbitan buku ini berkaitan reformasi birokrasi dalam sistem pemerintahan, jawabannya jelas sangat bermanfaat,” tegas Ririmasse.

Manfaat itu sebutnya, karena reformasi birokrasi sifatnya holistik, komprehensif dan antisipatif yang tidak hanya dilakukan para birokrat dengan memahami aturan, tetapi juga para akademisi dengan memberi kajian teoritis termasuk menulis buku sedangkan masyarakat diharapkan partisipasi dalam mendukung pelayanan publik.

“Reformasi birokrasi menjadi kebutuhan mendesak ditengah tuntutan masyarakat yang semakin tinggi. Maka para birokrat dituntut tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi punyai integritas dan ketrampilan cukup dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Bagi mantan Asisten Setda Kota Kupang itu buku garapan Dr Zainal Rengifurwarin jadi referensi yang tidak saja menjawab kebutuhan kampus tetapi juga menjawab kebutuhan publik termasuk didalamnya kebutuhan birokrasi.

“Apa yang diucapkan seorang kepala daerah itu merupakan peraturan daerah yang tidak tertulis. Keteladanan harus dimulai dari seorang pemimpin. Sebab itu saya membuka diri bagi civitas FISIP Unpatti bisa berkolaborasi dengan Pemkot Ambon,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed