AMBON,MRNews.com,- Walikota Ambon Richard Louhenapessy memberikan motivasi kepada 2440 peserta diawali 150 peserta sesi I sebelum mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemkot Ambon berbasis computer asissted test (CAT) di SMP Negeri 2 Ambon, Selasa (28/1/2020) pagi. Total ada 2442 peserta SKD CPNS yang akan mengikuti tes hingga lima hari kedepan.
Louhenapessy katakan, memang formasi untuk layanan publik bagi masyarakat sangat dibutuhkan karena terjadi pergantian pensiunan dari pegawai dan mengisi formasi yang dibutuhkan bagi masyarakat. Oleh karena itu, setiap kali pemerintah akan merekrut tenaga ASN yang betul-betul profesional dan kompeten, pemerintah berusaha maksimal mungkin untuk merekrut tenaga-tenaga dengan catatan mengurangi sekecil mungkin peluang adanya nepotisme.
“Dengan mekanisme yang ada ini, diharapkan nanti kita merekrut ASN bukan atas dasar suka tidak suka. Itu di era sebelumnya, sekarang tidak bisa. Masing-masing orang harus menguji kompetensinya sehingga ketika selesai tes bisa langsung dia lihat sendiri. Kita tidak bisa lagi kompromi, saudara bisa lihat hasilnya sendiri. Maka saya berharap betul saudara tenang dan konsentrasi, karena kita utamakan yang berkualitas. Saya percaya saudara bisa,” ungkapnya.
Dirinya pun memberikan apresiasi dan bersyukur kepada pemerintah pusat karena betul-betul mendengar dan memperhatikan aspirasi daerah. Selain itu, passing grade yang tetapkan kali ini memang diturunkan dari tahun kemarin 298. “Dengan passing grade yang turun saya optimis bahwa daerah bisa sanggup bersaing. Maka peluang, ruang kepada calon ASN ini untuk bisa mengikuti dengan baik,” bebernya.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Ambon Benny Selanno mengaku, 2442 peserta SKD CPNS akan merebut 272 formasi. Dimana per sesi tes oleh 150 peserta. Dengan full komputer on dan siap digunakan. Namun ada peralatan cadangan 5 buah komputer diantisipasi ketika ada masalah. Rata-rata pelamar banyak di dinas kesehatan, ada 6 jabatan dengan 13 formasi.
“Dalam persiapan untuk hari pertama, tidak ada masalah. Hanya memang sedikit terlambat saat verifikasi awal dan penyesuaian dengan arahan pemerintah pusat jam 8 baru mulai registrasi. Operasional mulai jam 9, Indonesia Timur menyesuaikan. Itu di sesi pertama kendalanya. Sesi kedua dan selanjutnya agak ringan, pasti sesi berikutnya lancar,” pungkasnya. (MR-02)
Comment