by

Laporan Ridwan ke Polda Dinilai Spekulatif

-Politik-434 views

AMBON,MRNews.com,- Laporan yang dilayangkan politisi partai Golkar Maluku Ridwan Rahman Marasabessy dan pengurus Golkar ke Polda Maluku beberapa waktu lalu terhadap pernyataan Gubernur Maluku Murad Ismail, Selasa (22/12) dinilai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Maluku Edwin Adrian Huwae spekulatif.

Pasalnya, kata Huwae, “guyonan” yang diutarakan ketua DPD PDI Perjuangan Maluku di kantor Gubernur Maluku saat itu tidak menyinggung langsung nama Ridwan atau partai Golkar.

“Saya menyarankan teman-teman Golkar jangan terlalu cepat merespon sesuatu yang tidak substansial. Bahwa jarak kritis teman-teman Golkar harus mainkan dan menjadi mitra kritis, silahkan mainkan dan itu hukumnya wajib. Tapi kalau hal-hal yang sifatnya “remeh temeh” saya kira biarkan saja menjadi suatu dinamika,” ungkapnya.

Sebagai pimpinan partai bagi Huwae, perlu memberi pernyataan meresponi laporan Ridwan yang juga mengatasnamakan partai. Pasalnya, sejarah Maluku ini adalah sejarah yang dibangun dalam kemitraan strategis antara PDI Perjuangan dan Golkar.

Dalam konteks itulah sebenarnya ada kewajiban bagi kedua partai besar ini untuk sama-sama membangun Maluku dalam spirit ingin menjadikan Maluku lebih baik kedepan.

Manakala, pasca reformasi dan otonomi daerah, tercatat pemerintahan PDI Perjuangan zaman Karel Albert Ralahalu dan pemerintahan Golkar zaman Said Assagaff baik banteng moncong putih maupun beringin selalu ada dalam sikap mendukung pemerintahan. Walau ada jarak kritis, tentu itu untuk memperbaiki kondisi Maluku.

“Syukur Alhamdulillah Puji Tuhan bahwa tantangan berat Maluku saat itu mampu kita lewati secara bersama-sama. Dan dukungan politik melalui kedua partai besar ini saya kira turut berkontribusi besar bagi situasi Maluku hari ini,” beber anggota DPRD Maluku di cafe Panorama-Ambon, Senin (28/12).

Diera kini manakala PDI Perjuangan melalui Murad Ismail sebagai ketua DPD yang juga Gubernur Maluku tentu berharap ada kemitraan strategis yang dibangun secara bersama. Karena dalam konteks hari ini, adalah konteks ke-Maluku-an.

“Jangan kemudian koalisi strategis dan spirit Golkar dan PDI Perjuangan di Maluku ini kita reduksi dengan hal-hal yang tidak terlalu penting untuk dikedepankan. Dalam konteks itu kami ajak teman-teman Golkar mari ada dalam konteks berpikir ke-Maluku-an. Bagaimana menjadi mitra yang tetap strategis demi membangun Maluku kedepan,” tukasnya.

Sehingga apa yang terjadi dalam dinamika politik di Maluku terkait laporan Ridwan ke Polda Maluku menurutnya itu berlebihan dan terkesan subjektif. Karena Murad Ismail yang juga Gubernur tidak sedikitpun bermaksud menyinggung pribadi keluarga politikus kawakan Golkar itu.

Bahkan, mantan ketua DPRD Maluku itu juga pastikan, Murad pun tidak ada maksud sedikitpun untuk menyinggung partai Golkar secara institusi.

“Itu kami pastikan dari PDI Perjuangan. Maka kawan-kawan Golkar tidak perlu merasa ini bagian dari satu problem mereka. Apa yang jadi “guyonan” pa Murad itu jangan dianggap serius. Bahwa ada yang dalam perspektif etis mungkin jadi perdebatan, silahkan saja. Tapi beliau tidak ada maksud berlebihan dibelakang itu,” urai Huwae.

“Dalam keseharian saya bersama beliau (pa Murad), beliau orangnya humble dan sangat baik. Mungkin kalau jauh dari beliau kita tidak bisa memberi penilaian langsung, tapi saat dekat, kita akan tahu dihati beliau itu bagaimana menjadikan Maluku lebih baik dan kecintaannya bagi masyarakat Maluku sangat tinggi sekali,” tutur mantan advokat.

Mengenai kemungkinan akan melapor balik Ridwan Cs ke Polda Maluku, Huwae mengaku ruang itu terbuka. Dimana tim hukum PDI Perjuangan dan tim hukum khusus yang disiapkan, sudah juga mengkaji tentang laporan Ridwan tersebut.

“Kami punya ruang juga untuk melapor balik dan sementara kami pertimbangkan, mempersiapkan semua dokumentasinya. Paling tidak besok, itu kita akan mencabut laporan terkait almarhum Yusry Mahedar dan tidak menutup kemungkinan kita akan lapor balik bung Ridwan ke Polda,” pungkasnya.

Terpisah, wakil ketua DPD Golkar Maluku Ridwan Marasabesssy saat diminta tanggapannya perihal penilaian PDI Perjuangan itu dan kemungkinkan adanya laporan balik terhadapnya, memilih tidak berkomentar.

“No comment jua ade (wartawan-red). Sebab besok ada memenuhi panggilan di Polda soal itu. Katong ikuti prosedur saja,” singkatnya via seluler, Senin (28/12). (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed