by

Kuti Kata; AWAS JANG SALAH MAWE (Dan. 5:10-30)

-Tajuk-268 views

AMBON,MRNews.com,- “Kalu mau tahang deng apapa sadiki mawe, awas jang salah la manyasal” (=jika mau terus-menerus tenung) “mau deng putar nyiru, ka lia dalang sempe la” (=ada yang melalui nyiru/tampah atau sempe/wadah dari tanah liat untuk tempat sagu), “awas jang manyasal” (=hati-hati jangan sampai menyesal).

“Kalu apapa yang mau jadi di muka tuh, lebe bae nanaku tanoar sa” (=sesuatu yang akan terjadi di hari-hari ke depan, baiknya lihat tanda-tanda pada alam saja), “lalu turut apa yang orangtotua ajar” (=sambil menuruti nasehat orangtua), “lalu pake akal/handeke, jang rai-rai buah rai” (=dan gunakan akal, jangan seperti mengira-ngira sesuatu).

“Jang kaget mimpi malam la bangong trus karja pagi” (=jangan karena baru bermimpi saat tidur lalu bangun dan kerjakan mimpi itu).

Ungkapan ini menerangkan “orang yang tar pung rencana apapa, kaget-kaget la karja” (=orang yang tidak memiliki rencana, baru kerja saat ada terjadi sesuatu).

“Biking apapa tuh, musti dudu ator babae” (=untuk melakukan sesuatu harus diatur baik-baik) “tagal katong seng hidop sandiri, deng seng karja par diri sandiri” (=kita tidak hidup sendiri dan tidak bekerja untuk diri sendiri).

“Jang biking diri tau-tau la tar mau dengar orang laeng” (=jangan berlagak tahu sehingga tidak mau mendengar pendapat orang lain).

“Orangtotua tuh su makang asang deng garang dunya, dong pengalaman tinggi” (=orangtua sudah makan asam dan garam dunia dan pengalaman mereka tinggi).

“Katong boleh pande, mar kalu tar ada pengalaman, itu sama pohong akar balong kuat par tada anging” (=kita bisa saja pandai, tetapi jika tidak ada pengalaman, sama dengan pohon yang akarnya belum kuat untuk menahan angin).

“Tanya-tanya orang yang su pung pengalaman tuh labe bae, daripada mawe” (=menanyakan orang yang berpengalaman itu lebih baik daripada sekedar menduga-duga).

“Tagal lebe bae turut pengalaman daripada turut batu onde ka mawe” (=lebih baik mengikuti pengalaman daripada batu undian atau dugaan).

“Memang akang konci cuma sumbayang la buka hati, buka talingang par dengar orang pung pengalaman” (=memang kuncinya adalah berdoa dan membuka hati, telinga untuk mendengar pengalaman baik orang lain).

Rabu, 18 Agustus 2021
Kantor Sinode GPM Jln D.I. Panjaitan No.2 Ambon
Elifas Tomix Maspaitella (Eltom). (**)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed