by

IAKN Ambon Susun Road Map Penguatan Moderasi Beragama

AMBON,MRNews.com,- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon kembali membuat terobosan lewat Rumah Moderasi Beragama, dengan menyusun road map atau peta jalan Moderasi Beragama tahun 2022-2024 di lantai II Gedung Pascasarjana kampus “harmoni dalam keberagaman”, Rabu (15/12).

Tak tanggung-tanggung, dua akademisi dari ICRS Jogjakarta, Dicky Sofjan, PhD dan Izak Lattu, PhD dari UKSW Salatiga dihadirkan memberi sumbang saran agar penyusunan road map Moderasi Beragama berada dijalur yang tepat dan sesuai visi misi IAKN Ambon.

Wakil Rektor I IAKN Ambon Dr Jance Rumahuru, MA katakan, IAKN merasa penting membuat Road Map penguatan moderasi beragama, karena dengan begitu progam-program itu mesti bisa menjawab lima (5) fokus atau prioritas dari Kementerian Agama terkait penguatan moderasi beragama serta bisa terjadi kontinuitas.

Pasalnya dalam pengalaman yang pernah direview, banyak moderasi beragama gagal karena diimplementasikan tidak kontinyu. Bahkan kadang program-program itu juga masih melihat pada institusi itu sendiri.

“Padahal selain penting ada program di institusi sendiri, tetapi juga dalam kaitan dengan masyarakat, tanggungjawab perguruan tinggi pada masyarakat bisa dalam bentuk riset untuk kebijakan atau pengabdian masyarakat sehingga ada rencana aksi yang menyentuh kebutuhan masyarakat,” tandasnya.

Pada aspek itulah kata Rumahuru yang juga Ketua Rumah Moderasi Beragama IAKN Ambon, yang menghendaki ada peta jalan Penguatan Moderasi Beragama itu. Sebab moderasi beragama hadir untuk menata ulang kemajemukan.

“Dihadirkannya dua narasumber dari ICRS dan UKSW untuk membantu karena masih membicarakan isu yang sama. ICRS sudah lama fokus pada pengayaan literasi agama, pengelolaan keragaman, demikian pula UKSW. Itu sebetulnya sinkron dengan apa yang Kementrian Agama usung sebagai moderasi beragama,” demikian Rumahuru.

Akademisi UKSW Salatiga, Izak Lattu, PhD menegaskan, konteks moderasi beragama penting jadi salah satu fokus di Maluku yang dikenal sebagai laboratorium perdamaian. Sebab itu, arah moderasi beragama penting harus diperkuat. Terlebih khusus agama lokal penting mendapat ruang dalam moderasi beragama.

“IAKN Ambon memiliki prulalisme teologi yang sangat kuat. Penyusunan peta jalan penguatan Moderasi Beragama penting. Sebab dengan membangun ruang moderasi beragama, orang tidak terhisab pada isu
fundamentalisme dan radikalisme,” ingatnya yang hadir lewat jalur online dari Salatiga.

Bagi mahasiswa asal suku Nuaulu, Mario Peirisa, moderasi beragama sangat penting dan harus menjadi konseren bersama semua pihak. Sebab moderasi beragama mengajarkan bagaimana hidup bertoleransi, saling menerima perbedaan, bekerjasama, rukun dalam segala dimensi budaya, ekonomi, sosial dan adat istiadat.

“Masyarakat Nuaulu sangat berterima kasih bagi pemerintah dan IAKN yang menggagas moderasi beragama. Namun diharapkan penting sosialisasi penguatan moderasi beragama tidak saja menyasar mahasiswa, tapi juga masyarakat paling bawah, generasi lokal Nuaulu,” tandas mahasiswa Fakultas Pertanian Unpatti itu.

Tampil sebagai peserta, selain dari pengelola Rumah Moderasi Beragama, juga ada akademisi IAIN Ambon, GP Ansor Kota Ambon, Pemuda Suku Nuaulu dan elemen mahasiswa/pemuda lain untuk memberi sumbang saran dalam penyusunan road map penguatan Moderasi Beragama IAKN Ambon. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed