by

Hari I PSBB Transisi, Walikota & Danrem Turun Edukasi ke Pasar Mardika & Passo

AMBON,MRNews.com,- Kota Ambon mulai memasuki fase pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi hari ini, Senin (20/7). Sebabnya Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Kota, Wakapolresta Pulau Ambon bersama Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold Ritiauw dan jajaran turun langsung ke pasar Mardika dan pasar transit Passo.

Hal itu untuk melihat sejauh mana kesadaran masyarakat terhadap segala anjuran dan penerapan protokol kesehatan.

Baik Danrem maupun Walikota, selain mengedukasi tentang masa PSBB transisi yang harus dibarengi protokol kesehatan dan penegakan disiplin, keduanya sekaligus membagi bahkan memakaikan langsung masker kepada pedagang dan warga yang kedapatan belum sadar pentingnya pakai masker.

Walikota Richard Louhenapessy disela peninjauan mengaku, secara objektif masyarakat sudah semakin tahu, sadar pentingnya memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan, jika dilihat.

Hanya memang, masih ada masyarakat yang tidak betah. Pakai masker tapi sewaktu-waktu lepas atau turunkan kebawah dagu, padahal tidak boleh secara medis. Ini yang didapati dan mesti terus diedukasi.

Alasan lain kenapa sampai pihaknya dan TNI/Polri harus turun pantau dan memberi himbauan langsung ke masyarakat karena dalam waktu dekat Presiden RI Joko Widodo akan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang sanksi bagi masyarakat yang tidak memakai masker.

Karena itu mendahuluinya mesti sosialisasi terus kepada masyarakat untuk menggunakan, memakai masker secara baik. Agar jangan sampai ketika instruksi sudah turun, lalu aparat penegak hukum bertindak, masyarakat kena dampaknya. Hal itu yang perlu selalu diedukasi, edukasi dan edukasi.

“Tapi memang di pasar khususnya Mardika relatif belum semua pedagang dan warga taat. Memang kita punya masalah serius itu pasar karena terbatasnya lokasi dan sebagainya. Tapi paling tidak dengan memberi perhatian seperti ini, para pengguna jasa ini bisa memahami,” jelasnya di pasar Mardika.

Dari pantauan tadi pula, lanjutnya, ditemukan dua salon masih buka, padahal tidak dibolehkan. Langsung dirinya himbau harus tutup dan diikuti.

Sebab untuk jenis-jenis usaha yang bersinggungan langsung dengan masyarakat seperti salon, pijat, fitness, gym, barbershop selama PSBB transisi ditutup. Selain itu yang lain boleh buka hari ini tapi tetap protokol kesehatan berlaku.

“Bahkan tadi saya sudah bilang ke pegawai salon, kalau ada yang belum dapat sembako bisa didaftarkan/lapor lalu kita akan verifikasi dan kita bantu lagi Sembako selama dua minggu penutupan,” tukas Louhenapessy.

Meski begitu tambah dia, hari ini pihaknya masih sosialisasi. Penegakan disiplin aturan mulai berlaku besok dan seterusnya. “Hari ini kita masih sosialisasi. Besok sudah langsung penegakan. Seperti tadi salon, itu kalau besok masih buka langsung kena pinalti/denda, tidak bisa buka. Sanksi berupa kerja sosial dan sanksi denda,” demikian Walikota.

Sementara Danrem Binaiya Brigjen TNI Arnold Ritiauw mengaku, peninjauan langsung ke lapangan dengan Polri dan pemerintah kota (Pemkot) Ambon hari pertama ini sebagai bentuk keseriusan dan dukungan penuh TNI kepada pemerintah selama penerapan PSBB transisi.

“Agar upaya memberi edukasi kepada masyarakat guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Ambon khususnya bisa terwujud dan bisa secepatnya beradaptasi pada kebiasaan baru (AKB),” imbuh Ritiauw. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed