AMBON,MRNews.com,- Menggandeng Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Provinsi Maluku, Clerry Cleffy Institute (CCI) menggagas festival untuk disabilitas, Selasa (3/12/19) bertepatan dengan peringatan hari disabilitas internasional. Festival bagi disabilitas yang dilakukan di Amaris Hotel tersebut khusus diperuntukan bagi anak-anak di sekolah luar biasa (SLB) yang ada di kota Ambon. Beberapa lomba dilakukan pada festival itu yakni menyanyi, baca puisi, prakarya dan pantomim.
Tercatat, lima (5) SLB ambil bagian sebagai peserta, kecuali SLB Karya Kasih yang batal bergabung. Hasilnya, Yulianus peserta baca puisi mengumpulkan nilai tertinggi 391 dan keluar sebagai juara pertama. Diikuti Mugnico lomba dari prakarya di juara kedua dengan nilai 386 dan juara ketiga diraih Fadlan dari lomba Pantomim dengan nilai 369.
Pendiri dan direktur CCI Dwi Prihandini katakan, lewat festival ini, anak-anak penyandang disabilitas bisa bersenang-senang di momentum hari disabilitas internasional. Sebab memang tujuannya CCI ingin memberikan ruang kepada mereka untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya. Dengan menyediakan ruang untuk tampil tunjukan potensinya lewat kegiatan-kegiatan ini diharapkan juga bisa mendorong pemerintah untuk lebih aktif memberikan ruang bagi anak-anak penyandang disabilitas.
“CCI memprakarsai dan mendanai festival untuk disabilitas dengan menggandeng HWDI Maluku serta 5 SLB di kota Ambon. Kita harapkan anak-anak bisa bersenang-senang di momen itu. Apalagi jumlah hadiahnya juga diperbanyak, agar memang mereka lebih banyak yang dapat dan semua pulang dengan senang. Anak-anak ini memang butuh ruang untuk mereka bisa diapresiasi agar juga mereka bisa merasa ternyata meski miliki kekurangan tetapi orang lain menghargai dan mengapresiasi saya. Jadi aktualisasi itu tersalurkan,” ungkap Dini.
Sementara ketua HWDI Maluku Mien Rumlaklak mengaku, bersyukur bisa merayakan hari disabilitas internasional dengan lomba atau festival bersama anak-anak disabilitas yang didanai dan prakarsai oleh CCI, meski satu SLB yaitu SLB Karya Kasih tidak terlibat. Tapi tidak runtuhkan semangat anak-anak.
“Tujuannya supaya memberi semangat kepada anak-anak disabilitas khususnya SLB, dimana potensi yang ada pada mereka bisa kembangkan saat ini. Sehingga masyarakat luas dan pemerintah bisa juga melihat bahwa disabilitas adalah bukan penghalang bagi mereka dan mereka (kaum disabilitas) juga potensial meski dalam keterbatasan, kekurangan,” ungkap Mien. (MR-02)
Comment