AMBON,MRNews.com,- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon tidak mau mengambil resiko ketika belajar tatap muka (BTM) nanti berjalan, ada terjadi klaster baru meski sudah dilakukan vaksinasi terhadap guru dan siswa.
Karena itu, Plt Kepala Disdik Kota Ambon Jhon Sanders katakan, pihaknya berencana melakukan tes Swab PCR bagi siswa dan guru sebelum BTM. Hal ini guna mendeteksi dan menghindari penyebaran virus yang sewaktu-waktu bisa menyerang jika abai dengan protokol kesehatan (Prokes).
“Sebelum kita jalani belajar tatap muka, pasti akan ada pemeriksaan dulu di PCR agar jangan ketika sudah konotasi Corona lalu dibilang dia terpapar di sekolah,” kata Sanders, Minggu (26/9).
Tentu untuk jalani rencana itu kata dia butuh kematangan. Sebab ketika proses BTM berjalan, akan melalui proses verifikasi, mana yang hasilnya positif dan tidak.
“Bagi yang hasilnya positif, dia tidak bisa masuk belajar tatap muka. Sementara yang negatif, bisa ikut,” jelasnya.
Terkait apakah nanti Swab PCR akan digratiskan atau tidak, dirinya mengaku, nanti akan diatur dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) baru akan dipikirkan selanjutnya.
“Masalah gratis akan diumumkan setelah ada persetujuan dinas. Nanti ini kita akan atur dengan Dinkes. Tapi bagi saya harapannya seperti itu. PCR ini dilakukan dengan tujuan tidak timbul klaster baru,” jelasnya via seluler.
Pihaknya kata Sanders, tidak mau ambil resiko. Sebab bila melalui kelalaian yang ada, maka pemerintah akan disalahkan lantaran melakukan pembelajaran tatap muka yang mengakibatkan timbulnya klaster baru. Sehingga itu tentu dapat membahayakan siswa-siswi.
Dirinya mencontohkan, akibat kelalaian pemerintah akhirnya di Surabaya muncul klaster baru Covid-19 di sekolah cukup banyak. Sehingga memang untuk BTM harus dipersiapkan dengan matang.
“Tentu saja saya tidak mau, bahwa pada akhirnya publik nanti menyalakan bahwa kejadian klaster baru dialami di sekolah.
Ini harus diatur dulu supaya jalannya nanti tak menyusahkan orang lain,” demikian Sanders. (MR-02)
Comment