by

Bahan Berbahaya Tidak Ditemukan BPOM Ambon di Ta’jil

AMBON,MRNews.com,- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Ambon tidak menemukan bahan berbahaya terutama pada makanan berbuka puasa atau ta’jil yang dijual selama bulan Ramadhan. Hal itu sesuai hasil uji lapangan BPOM.

“Tidak terlalu mengkhawatirkan. Karena berdasarkan hasil uji kita di lapangan, bahan berbahayanya sudah tidak ditemukan lagi terutama untuk ta’jil-ta’jil,” tandas Kepala BPOM di Ambon Hariani kepada awak media saat press conference, Senin (10/5).

Tak saja di kota Ambon, sebut Hariani, termasuk dibeberapa kabupaten/kota juga BPOM memakai alat rapid tes untuk mencoba ada tidaknya kandungan bahan berbahaya didalam ta’jil yang dijual.

“Hasilnya memang tidak mengandung bahan berbahaya. Jadi kita bisa simpulkan, masyarakat di Maluku sudah tidak main-main lagi dengan bahan berbahaya. Sudah mengerti bahwa bahan berbahaya itu tidak bisa digunakan dalam pangan,” tegasnya.

Khusus untuk sebaran microbiologi, diakui Hariani, cupliknya hanya yang ada dikota Ambon. Karena jika dari kabupaten/kota susah dibawa, belum lagi harus dikemas dalam coldstore dan lainnya.

Hasilnya, setelah dilakukan pengujian memang menurutnya, dilihat bahwa higienitasi atau aspek kebersihan masih perlu ditingkatkan, terutama oleh para penjual.

“Microba itu tidak bisa dilihat kasat mata. Maka kita himbau kepada pembuat makanan maupun konsumen, hieginitasi di rumah sangat penting. Jadi sumber air, bagaimana kita mengolah pangannya itu juga penting supaya microbanya bisa betul-betul tereliminasi, mati,” jelas Hariani.

Sebab itu, pihaknya tambah Hariani, menyarankan khusus kepada konsumen sebaiknya membeli membeli produk/makanan yang tertutup dan kemasannya sesuai.

“Dari sampling makanan yang kemarin kami uji ada 25, 22 sampling mengandung bakteri e-coli. Itu pakai cuplik sehingga semua produk kita uji. Tapi itu nanti akan dilakukan intervensi oleh dinas kesehatan kota Ambon secara intensif,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed