by

Apresiasi Dialog Lintas Toga, Menag: Ambon-Maluku Tempat Belajar Kerukunan Paling Baik

AMBON,MRNews.com,- Menteri Agama (Menag) RI Fachrul Razi mengapresiasi gagasan pemerintah kota (Pemkot) Ambon yang melakukan silaturahmi dan dialog lintas tokoh-tokoh agama (Toga) secara virtual, Selasa (8/12).

Sebab itu merupakan momentum penting dalam merajut harmonisasi hidup antar tokoh serta umat lintas agama. Pasalnya semua agama mengajarkan hal yang baik.

“Semua agama mengajarkan yang sama tentang kebaikan. Hanya upaya dan doalah yang dapat merubah kehidupan manusia. Saya juga sangat menghargai langkah kerukunan yang dilakukan masyarakat Maluku. Saya bisa katakan, Maluku saat ini tempat belajar kerukunan bangsa yang paling baik,” cetusnya saat membuka kegiatan tersebut dari Jakarta.

Di Indonesia, akui Fahrul, ada enam agama yang dianut yaitu Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik dan Khonghucu. Selain itu masih ada ratusan agama leluhur lain yang punya umat pengikut masing-masing. Hanya saja, agama dan kepercayaan itu ada yang berbeda, dan juga yang sama tetapi terpecah.

Menurutnya, semua pemeluk agama berhak dan harusnya perpandangan agama yang dianutnya adalah agama paling benar dan baik. Namun sebaliknya, setiap pemeluk agama juga harus menghargai pemeluk agama lain bahwa mereka punya hak yang sama.

“Agama selalu hadir dalam kemuliaannya memperbaiki ketidakadilan dan ketidak keseimbanngan,” tandas purnawirawan Jenderal TNI itu yang juga tampil sebagai narasumber.

Ditengah keagamaan yang luar biasa ini, tambahnya, merupakan bagian dari nikmat Tuhan kepada Indonesia.

“Alhamdulillah, Indonesia masih berdiri kokoh, teguh dan terus maju. Itu tidak mudah. Indonesia bekerja keras untuk menjaga kerukunan dengan berbagai upaya. Semua agama selalu mengajar kehidupan adil dan saling menghormati yang berbeda. Untuk mewujudkan itu semua penganut tokoh agama sangat penting,” tuturnya.

Bukan itu saja, dia mengaku, saat ini penganut tokoh agama sedang menghadapi tantangan dengan kehadiran Covid-19. Baginya, hanya ada dua langkah pencegahan penularannya sebagai ikhtiar bersama yakni ikhtiar lahir dan batin. Ikhtiar lahir berupa pembatasan kegiatan masyarakat.

“Hingga PSBB transisi, wabah sudah sedikit berkurang karena secara umum kita mulai lakukan adaptasi. Penting sekali masyarakat menjalankan kebijakan pemerintah. Tokoh agama berperan penting memberi arahan dan motivasi didasari iman bagi masyarakat untuk turut aktif menjaga kerukunan antar umat beragama, serta mendukung upaya melawan penyebaran Covid,” jelasnya.

Sementara, Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, meskipun silaturahmi dan dialog lintas tokoh-tokoh agama dilakukan secara virtual lantaran wabah Covid-19, namun tidak mengurangi makna.

“Walau ditengah kondisi Covid yang terjadi di Kota Ambon maupun diseluruh wilayah Indonesia, tapi semangat kita masyarakat kota Ambon untuk terus membangun kerukunan dan toleransi antar umat beragama harus terus kokoh, tidak boleh luntur. Tetap bersyukur dengan ujian yang diberikan Tuhan,” ingatnya.

Masyarakat kota Ambon sebutnya, sangat bersemangat untuk membangun kerukunan dan toleran antar umat beragama saat Kementerian Agama tetapkan Ambon sebagai salah satu kota dengan tingkat kerukunan antara umat beragama sangat baik di Indonesia.

Dalam semangat itu, diakuinya, kerukunan menjadi ķekuatan bersama pemerintah dan masyarakat kota Ambon. Sehingga dialog dan silahturahhmi ini, bukan sekedar basa basi untuk memenuhi realisasi target program tahunan, tetapi bersumber dari sebuah kultur Ambon yang betul-betul mencerminkan kerukunan sebagai kekuatan untuk membangun kota ini.

“Kegiatan ini bukan sebagai insidentil tetapi rutin setiap tahun bahkan beberapa kali dalam setahun dilaksanakan. Dan kita sepakat untuk mengakhiri tahun ini, kita ingin menyampaikan pesan damai para tokoh agama dari Ambon untuk Indonesia,” ungkap politisi Golkar di Aula RRI Ambon.

Dirinya berharap sungguh pesan damai yang “ditebar” akan turut menciptakan Indonesia yang betul kondusif dan hidup dalam suasana persatuan, kesatuan dan dalam suasana persaudaraan yang tinggi.

Ditambahkan Louhenapessy, ada tiga hal yang jadi visi pemerintah kota Ambon yakni Ambon yang harmonis, Ambon religius dan Ambon yang sejahtera. Harmonisasi sosial adalah kata kunci untuk membangun kota ini disertai peningkatan kualitas dan nilai -nilai spritualitas agama.

“Itu yang menghasilkan 21 tahun lalu Ambon berada dalam sebuah kondisi konflik kemanusiaan yang memprihatinkan. Tetapi 20 tahun kemudian Kementerian Agama menetapkan Ambon sebagai kota dengan tingkat kerukunan antar beragama yang terbaik di Indonesia. Sebuah apresiasi yang sangat disyukuri,” kuncinya.

Selain Menag dan Walikota, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri, Sekertaris Umum Persatuan Gereja Indonesia Pdt Jacklevyn Manuputty, Ketua Komisi Konferensi Wali Gereja Indonesia Tri Harsono dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nazaruddin Umar tampil sebagai narasumber, dengan moderator Dosen IAIN Ambon Abidin Wakanno. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed