AMBON,MRNews.com,- Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon Agus Ririmasse terus fokus merubah pelayanan khususnya pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Ambon.
Kali ini dia memboyong Kepala Bappeda-Litbang Enrico Matitaputty dan Kadis PUPR Meli Latuihamallo untuk melihat dan satukan persepsi guna rencana “menyulap” kantor tersebut senyaman mungkin.
“Sebab kondisi tempat tunggu warga diluar ruangan untuk pelayanan di Dukcapil amat prihatin dan tidak layak, masih pakai terpal dengan tiang bambu. Saya heran juga teman-teman di dinas tidak punya inovasi untuk buat bagus dan rapi,” sesal Ririmasse.
Padahal dikatakan, dengan ruang tunggu yang bagus maka masyarakat juga akan merasa nyaman aktivitas di Dukcapil. Tidak lagi berdiri di panas dan “kalalerang”.
“Saya sudah bilang ke Kadis PUPR untuk buat Spandek. Areal diluar, ruang tunggu ini disulap sebaik mungkin, tutupi bagian atas. Nanti kursi kita atur, agar ada kenyamanan,” jelasnya usai kembali meninjau kantor Dukcapil, Senin (10/1/22).
Demikian pula soal listrik, tambahnya, sudah diperintahkan bagian umum untuk melihat masalah korsleting listrik di Dukcapil agar jaringannya bagus, dan selanjutnya akan dipasang AC. Ini supaya petugas juga bisa bekerja nyaman, tak saja masyarakat.
“Kenyamanan penting agar kerja bisa maksimal. Sebab saya bersama pa Walikota dan Wakil Walikota, bahwa Dukcapil Ambon harus berubah dalam pelayanan secara terintegrasi, mengurus satu kali dapat tiga atau empat administrasi kependudukan (Adminduk) sekaligus,” tandas Ririmasse.
Ditegaskan, perencanaan merevitalisasi kantor Dukcapil Ambon ini sudah ada dari 5 tahun lalu, tapi tidak pernah terealisasi. Waktunya, nanti di tahun 2023 barulah akan dibangun Dukcapil ini menjadi kantor pelayanan publik yang bagus dengan tiga lantai.
“Harus dibuat senyaman mungkin. Bisa ada cafe nanti. Agar ketika orang antri, pesan kopi sambil tunggu. Jadi tidak jenuh. Seiring pula dengan program Artis (Antar Gratis) bagi orang tua jompo, ibu hamil yang datang. Mereka ambil berkas saja, disuruh pulang, nanti petugas antar di rumah. Itulah bentuk kehadiran pemerintah,” urainya.
Pasalnya sambung mantan Kadiscapil Kota Kupang itu, seluruh layanan yang ada Dukcapil Ambon baik KTP, Kartu Keluarga, akte kelahiran dan sebagainya, itu semua hak warga kota Ambon dan wajib hukumnya pemerintah menjamin, menyediakan hak itu.
“Tentu dengan tanpa biaya sepeserpun. Layanan Adminduk itu gratis. Maka saya ingatkan jangan coba-coba ada calo di Dukcapil. Calo yang berkeliaran sekitar kantor akan saya tindak tegas. Calo tidak boleh kerjasama dengan pegawai,” tegas Ririmasse.
Karena itu ketika ada pegawai Dukcapil yang bermain-main dengan calo, yang bersangkutan akan dievaluasi. Sudah pasti harus pindah dari Dukcapil, tidak boleh lagi ada.
“Dukcapil harus jadi dinas pelayanan publik yang bersih. Kesuksesan membuat Dukcapil Kota Kupang terbaik akan saya terapkan disini. Saya akan memberi perhatian khusus terhadap pelayanan Adminduk tidak main-main,” pungkas mantan Asisten I Setda Kota Kupang. (MR-02)
Comment